Mohon tunggu...
Vidia Hamenda
Vidia Hamenda Mohon Tunggu... Ahli Gizi - pegawai

suka nulis dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbedaan Agama untuk Perdamaian Dunia

10 Desember 2017   06:19 Diperbarui: 10 Desember 2017   06:41 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Utusan khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antara Agama dan Peradaban, Din Syamsudin pernah mengatakan bahwa agama sejati adalah agama yang membawa pesan perdamaian dalam setiap kata dan perbuatan. Karena itu menurutnya, sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk memandang dan mengharagai kemajemukan yang ada sebagai sebuah anugerah untuk mewujudkan perdamaian dunia.

Karena banyaknya perbedaan, untuk mewujudkan perdamaian memang tak mudah karena di dalamnya terkandung berbagai kepentingan dan tantangan. Mulai dari perbedaan keyakinan atas cara yang ditempuh, kesenjangan sosial, kekerasan hingga ketidakadilan . Itu semua menjadi musuh bersama sehingga dibutuhkan kesungguhan untuk mewujudkan perdamaian.

Perdamaian atas perbedaan itu sebenarnya bisa terjadi jika mayoritas mengayomi minoritas. Dan minoritas menghargai minoritas lainnya. Ini bisa terjad pada agama , suku dan sebagainya. Jdi tidakbisa bersikap seperti bangsa Arya di Jerman yang merasa lebih tinggi dibanding bangsa lain di dunia kemudian memeranginya. Ini berlaku pepatah " Aku adalah kami dan kami adalah aku.

Perbedaaan perbedaan Indonesia dan kedamaiannya untuk  wilayah regional adalah hadiah Tuhan yang tidak terkira. Perbedaan dan bisa hidup berdampingan diatas perbedaan itu adalah anugerah.  Karena Indonesia adalah salah satu negara pendiri untuk wilayah Asean dan Asia. Indonesia sering harus memberikan perlindungan dan advise untuk negara-negara yang sedang bertikai.

Jika kita kembali merujuk pada ucapan yang pernah diungkapkan oleh Din Syamsudin bahwa agama sejati adalah agama yang membawa pesan perdamaian dalam setiap kata dan perbuatan maka perbedaan agama seharusnya tidak menjadi penghalang untuk mewujudkan perdamaian untuk skala kecil maupun luas.

Karena itu marilah kita bersama-sama berjuang dan merawat semangat persamaan di atas perbedaan agama dalam negara Indonesia dan berjuang untuk kebersamaan dan perdamaian dunia. Musuh bersama kita saat ini adalah kemiskinan, kekurangan gizi, buruknya pendidikan, dan tingkat ekonomi yang masih rendah di Indoenesia dan tingkat Asia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun