Mohon tunggu...
Videla Megita
Videla Megita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran - Universitas Pendidikan Indonesia

lov

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Tematik UPI 2021: Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

30 Juli 2021   22:27 Diperbarui: 30 Juli 2021   23:02 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 02 Maret 2020 Indonesia mengkonfirmasi kasus Covid-19 pertama kali dengan 2 kasus pertama, lonjakan demi lonjakan kasus pasien positif kian meningkat dan hingga saat ini pandemi tersebut belum saja berakhir di Indonesia. Banyak sekali sektor yang terdampak dari pandemi ini, salah satunya adalah sektor pendidikan.

Kebijakan dari sektor pendidikan ialah mengharuskan untuk Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dilansir dari laman Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (www.kemdikbud.go.id) menyatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Regulasi, Chatarina Muliana Girsang menyampaikan Surat Edaran Nomor 15 ini untuk memperkuat Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). PJJ merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa adanya tatap muka, namun berbagai platform seperti Zoom, Google Classroom, Skype dan platform lainnya yang dapat digunakan untuk pembelajaran secara daring. PJJ secara daring di nilai paling efektif untuk kegiatan belajar mengajar agar tetap berjalan semestinya.

Namun tak disangka-sangka PJJ ini di nilai berpotensi membawa dampak munculnya permasalahan baru bagi kesehatan mental anak. Siapa sangka faktor tersebut dapat terjadi karena adanya kejenuhan dan kesulitan berkonsentrasi dengan baik yang dirasakan tiap anak akibat perubahan pada sistem pembelajaran secara tiba-tiba, dan anak tidak mampu berkembang secara emosional dengan semestinya.

Upaya Orang Tua dan Guru dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak pada saat PJJ

Walaupun pendampingan belajar anak di masa pandemi di nilai menjadi tatangan yang baru bagi orang tua di rumah, tetapi sebagai orang tua yang baik diharuskan untuk memiliki peran dan tanggung jawab utama dalam menyediakan bimbingan yang baik dalam proses belajar di rumah, dan mampu menjaga kesehatan mental anak selama pandemi. Karena apabila tidak diatasi sejak dini maka gangguan kesehatan mental anak yang berkepanjangan dapat berakibat buruk pada masa depan mereka.

Pertama, orang tua harus menjadi sosok yang profesional dan dapat diandalkan. Kedua, mampu menjalin komunikasi yang erat dan mampu menjadi pendengar yang baik termasuk tidak menghakimi keputusan anak dan tidak mengkritik anak secara terus menerus. Ketiga, berikan dukungan yang penuh untuk anak, serta tidak menyepelekan perasaan anak. Keempat, apabila orang tua sudah melakukan semuanya namun tidak terdapat perubahan yang baik pada anak, maka orang tua bisa datang ke tenaga profesional untuk mengkonsultasikan tantangan dan hambatan yang dilalui oleh orang tua dan anak selama PJJ.

Sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap PJJ, pihak sekolah maupun guru dalam hal ini dapat menjadi sumber informasi mengenai sumber daya di sekitar yang dapat orang tua akses terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh anak maupun orang tuanya, seperti informasi akan layanan kesehatan mental di sekolah, wilayah, hingga layanan daring. Adapun beberapa sekolah yang telah menyediakan layanan konsultasi. Dengan adanya penyediaan layanan ini, diharapkan terjalin kolaborasi antar orang tua dan guru dalam mendampingi berbagai bentuk perubahan karena pandemi ini. Seperti TK Bunda Ganesha telah menciptakan program Orang tua Interview, yaitu pertemuan antara orang tua murid, psikolog, dan guru yang tujuan utamanya untuk membahas perkembangan anak.

Selain orang tua dirumah, tentunya guru harus mampu menciptakan suasana yang harmonis agar anak tidak cepat merasa stress dengan PJJ. Guru dan orangtua juga perlu mengevaluasi kemunculan tanda-tanda gangguan mental pada anak, dengan menggunakan kesempatan untuk berkomunikasi mendalam dengan anak seperti menanyakan kabar dan memberikan mereka ruang untuk bercerita.

ditulis oleh: Videla Megita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun