Mohon tunggu...
Vida Elissa
Vida Elissa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Globalisasi?

30 November 2016   22:42 Diperbarui: 30 November 2016   23:32 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Globalisasi diambil dari kata global,yang maknanya adalah universal.Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk lain yang menjadikan batas-batas dunia menjadi semakin sempit.

Zaman sekarang, informasi dan hiburan sangat mudah diakses oleh semua kalangan melalui internet sebagai dampak dari adanya globalisasi. Mulai dari informasi politik, ekonomi, vide-video hiburan, gambar, dll bisa kita cari dengan mudahnya, sampai hal-hal yang tidak sepatutnya ada dan dilihatpun bisa kita temui saat sedang mengakses internet.

Globalisasi tentu akan memberikan corak kebudayaan baru dan dampak yang cukup besar pada kehidupan masyarakat sekarang. Mulai dari perkembangan teknologi, adat istiadat, budaya, komunikasi, dan lain-lain. Kebudayaan barat yang semakin melekat kuat pada kehidupan masyarakat zaman sekarangpun tidak terlepas dari pengaruh globalisasi sekarang ini. Mulai dari cara berpakaian, gaya hidup, cara berpikir, dan lain-lain. Hal ini bisa jadi merupakan bentuk penjajahan baru pada zaman sekarang.

Yang paling berperan untuk mempengaruhi masyarakat, terutama anak-anak muda pada zaman globalisasi saat ini adalah media. Media adalah wadah yang paling banyak digunakan untuk berbagi dan melihat peristiwa-peristiwa di dalam maupun luar negeri.

Arus informasi pada era globalisasi ini sangat sulit untuk ditahan. Informasi dan hiburan yang ada di luar negeripun bisa dengan mudah kita lihat. Hal ini tentu berdampak besar pada perkembangan anak-anak muda pada zaman ini. Kita bisa melihat sekarang banyak anak-anak muda yang telah melupakan prinsip dan pedoman bangsa Indonesia yang sudah sangat lama menjadi wajah bangsa. Saya pribadi sebagai generasi muda yang ada di Indonesia merasa bahwa anak-anak muda di luar sana yang sebaya dengan saya sudah bukan seperti orang yang tinggal dan hidup di Indonesia lagi, karena gaya hidupnya yang sudah semakin mengarah ke hedonisme dan pakaian yang sudah semakin terbuka.

Dalam menghadapi era globalisasi, pendidikan dan prinsip sangat diperlukan untuk membangun karakter bangsa dan juga untuk menjaga sikap pribadi seseorang. Proses pembelajaran dan menjaga prinsip bisa membawa kita kepada sosok generasi bangsa, yang selain memiliki pengetahuan yang luas, juga memiliki moral dan nilai-nilai luhur yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain yang bebas.

Dengan berpegang teguh pada prinsip dan norma bangsa Indonesia yang sudah ada dari zaman dahulu, kita bisa memilih mana informasi yang bisa diserap dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan mana yang harus ditinggalkan atau yang seharusnya tidak diikuti.

Kita sebagai bangsa Indonesia sudah sepatutnya menjaga akhlak, perilaku, tingkah laku, dan lain-lain dengan berpegang teguh pada prisip-prinsip bangsa Indonesia, salah satunya yaitu kebebasan yang bertanggung jawab. Kita bebas memiliki media sosial ataupun mengakses internet, asalkan dengan penuh tanggung jawab.

Sebagai generasi muda dan bagian dari Bonus Demografi, sudah seharusnya kita menunjukkan wajah Indonesia yang modern dan cerdas, namun tetap berkarakter. Karakter yang dimaksud adalah karakter bangsa sendiri, bukan karakter milik bangsa lain yang bebas.

referensi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun