Mohon tunggu...
Vico Fernando
Vico Fernando Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

KONTRADIKSI TOLERANSI

14 November 2017   21:18 Diperbarui: 14 November 2017   21:33 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai Negara yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Indonesia masih saja dihadapkan dengan berbagai krisis yang ada di dalam negri. Mulai dari krisis moral, krisis sosial, dan yang sangat memprihatinkan adalah masalah "toleransi". Toleransi? Mungkin sebagian besar orang hanya mengetahui arti kata ini tanpa menerapkan sikap ini terutama di Indonesia. Berbagai ras, etnis, suku, dan agama yang ada di Indonesia seringkali masih saja mengedepankan ego mereka masing-masing tanpa mempertimbangkan dampak dan pengaruh yang akan dihasilkan kepada masyarakat sekitar. 

Kedamaian dan kesejahteraan sosial merupakan cita-cita semua individu yang hidup dalam kehidupan bernegara, hal ini akan susah dicapai apabila kita masih saja sibuk menghakimi dan mencampuri urusan orang lain. Pada dasarnya, kita sebagai manusia telah diciptakan berakal budi dan berhati nurani. Usaha -- usaha untuk mengasah hati nurani dan menerapkannya dengan tindakan dan aksi nyata di kehidupan sehari -- hari ternyata masih saja susah untuk mendapatkan tanggapan baik dari masyarakat. Ketidakinginan untuk berpikir terbuka dan tidak berpikir sempit masih saja menjadi makanan sehari -- hari bagi beberapa pihak. 

Apabila kita masih saja tidak menerapkan sikap toleransi antar umat beragama maupun terhadap suku, ras, dan etnis lain maka kita sendiri akan mencemari hati nurani bangsa kita yaitu Pancasila. Menginjak dan hidup di tanah yang sama, kita sebagai warga Indonesia harus memupuk dan mulai mempererat rasa toleransi dan menghargai terhadap sesama.

Sosok yang pada saat ini masih hangat dibicarakan adalah mantan Gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahja Purnama atau yang kerap dipanggil dengan Ahok. Kasus Ahok ini rupanya menyinggung tentang kitab suci agama Islam yaitu Al-Quran terutama pada surat Al-Maidah. Hal ini jelas bisa menimbulkan sikap intoleran terhadap agama lain yang pastinya akan menimbulkan banyak perselisihan dan perpecahan banyak golongan dan kelompok. 

Tidak hanya kasus Ahok saja yang menjadi masalah di Negara kita, namun banyak golongan dan kelompok yang juga menimbulkan banyak pertentangan dan membuat situasi Negara kita menjadi genting dan menjadi darurat. Lemahnya hukum dan keadilan di Negara kita ini juga menjadi salah satu faktor utama mengapa masalah intoleransi ini masih saja hadir di dalam kehidupan bermasyarakat. Jika hukum di Indonesia sudah berjalan dengan lancar dan sesuai dengan sistem hukum yang ada, kita bisa menata Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Kita juga sebagai makhluk yang berakal budi harus bisa membedakan mana yang baik dan buruk maka kita dapat memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan yang seharusnya kita nikmati. 

Keprihatinan yang terus muncul karena banyaknya masalah di Indonesia terutama tentang toleransi sebenarnya sudah mencapai batasnya dimana sikap toleransi di Negara kita mulai hilang dan memudar seiring berjalannya waktu. Dari tahun ke tahun masalah toleransi ini ternyata bukan semakin menurun dan menjadi lebih sedikit namun justru menjadi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dedikasi dan rasa menghargai terhadap Negara kita terlihat masih kurang dan hal ini menyebabkan banyak masalah timbul di negeri kita tercinta ini. 

Solusi yang tepat dalam mengatasi hal ini adalah dengan memupuk rasa menghargai pluralisme antar umat beragama maupun suku, ras, dan etnis. Rasa cinta tanah air juga bisa merupakan senjata yang kuat untuk mempertahankan kesatuan dan keutuhan Negara Indonesia. Bukankah Indonesia merupakan negeri yang hebat? Negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan memiliki beribu-ribu pulau ini akan dikalahkan oleh sikap -- sikap egoisme dan intoleransi yang muncul karena beberapa pihak, apakah kita akan membiarkan hal ini terjadi? 

Maka dari itu dari sekarang mulailah kita bersikap toleran terhadap sesama kita dan memperjuangkan keadilan guna kesejahteraan masyarakat di Negara kita. Saya percaya, kita sebagai bangsa Indonesia bisa dan mampu untuk menyelesaikan masalah -- masalah yang ada ini dengan saling berpegang teguh dan bekerja sama saling membantu bergandengan tangan dengan prinsip Pancasila. 

Pancasila, ideologi dan cita -- cita Negara kita yang eksistensinya harus kita hidupi di dalam jiwa kita. Jangan biarkan pemikiran -- pemikiran dan tindakan -- tindakan yang dapat memecah belah Negara kita terus digaungkan, janganlah kita menyerah dan teruslah berharap serta melakukan tindakan konkrit untuk mengusahakan Negara Indonesia yang toleran dan tidak lagi dihantui oleh permasalahan -- permasalahan. Teruslah berjuang dan saya yakin Negara kita tercinta ini akan menjadi Negara yang bebas dari perselisihan dan perpecahan.

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. -Einstein

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun