Mohon tunggu...
Vicky Maghfiroh
Vicky Maghfiroh Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Jika orang lain bisa, kenapa saya tidak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Pilihan dan Kodrat

26 Desember 2020   23:57 Diperbarui: 26 Desember 2020   23:59 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita dibingungkan oleh duniawi, dunia dengan penuh imajinasi namun harus disadari dengan adanya takdir ilahi. Terlebih sebagai perempuan harus benar-benar bisa memilih mana yang terbaik untuk dirinya. Kenapa perempuan? 

Karena perempuan sebagai makhluk yang memiliki banyak peraturan dalam dirinya. Banyak hal-hal yang tabu untuk dilakukannya, jika hidupnya di daerah yang adat istiadat atau budayanya masih kentel tentang mitos-mitos. 

Seperti yang dikatakan oleh banyak orang jika hidup adalah pilihan. Namun, kembali lagi pada kodrat kita sebagai perempuan. Kita (perempuan) berhak memilih hidup kita mau dibawa kemana, mau dibuat seperti apa, dan bagaimana diri sendiri mampu membahagiakan diri ini serta mendapatkan hak-hak kita sebagai perempuan. 

Pada dasarnya kita juga berhak merasakan kebebasan untuk menikmati sesuatu yang kita pilih. Bebas dalam berbuat namun harus tetap sadar akan kodrat. 

Dan kesadaran tersebut berasal dari dalam sendiri, namun orang lain juga bisa menjadi salah satu faktor atas kesadaran seseorang. Lingkungan bahkan semesta juga mampu menyadarkan seseorang. Kita pun tidak pernah tahu, semesta bekerja seperti apa untuk menyadarkan diri kita.

Banyak perempuan-perempuan diluar sana yang memiliki circle atau lingkungan dalam pertemanannya. Orang lain memandang circle mereka ada yang positif ada pula yang negatif. 

Pandangan orang lain tersebut termasuk dalam sudut pandang untuk menilai orang lain. Dan orang lain pun memiliki persepsi sendiri dalam penilaian tentang perilaku seperti apa yang pantas bagi perempuan. 

Pasalnya setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda mungkin hanyak 45% kesamaan dalam persepsi mereka.

Kita hidup di zaman dimana hidup kita diatur oleh orang lain. Orang lain seenaknya sendiri menyuruh ini itu tanpa mempertimbangkan dalam berucap. Padahal hidup adalah sebuah pilihan, memilih hidup yang harus bagaimana dan tentunya hidup yang terbaik untuk diri kita masing-masing. 

Namun pilihan tersebut harus di imbangi dengan pedoman hidup ialah Al-Qur'an dan maupun hadist. Kita tetap tidak bisa seenaknya sendiri juga dalam mennetukan jaln hidup kita, tetap berpegang tegung pada pedoman hidup. Itu tadi mengapa kita hidup memiliki pilhan namun harus tetap ingat pada kodratnya.

Seperti saat kondisi dimana kita jauh dengan keluarga, kita mencoba mencari suasana baru. Suasana tersebut bisa datang dari kehadiran teman baru, pengalaman baru, tempat baru maupun suasana diri sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun