Saya mencoba mendengarkan dengan seksama. Itu suara bapak-bapak, yang pitch suaranya tinggi. Terdengar seperti marah-marah, tapi mungkin itu hanya logatnya saja. Anehnya, isi pidatonya kadang-kadang lucu. Saya suka ketawa dibuatnya, jadi saya betah mendengarkan.
"Tahukah Anda kenapa yang ditunjuk menjadi nabi hanya pria, bukan wanita? Sebab Allah menyuruh malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada nabi, sudah jaga-jaga supaya jangan sampai Jibril balik lagi dengan masih memegang wahyu. 'Lho kenapa kok balik lagi, wahai malaikat Jibril?' tanya Allah. Masak Jibril mau jawab, 'Nabinya lagi haid..'"
Baru beberapa hari kemudian, Â setelah saya rajin mendengarkan siaran yang sepertinya dainya sama saja itu, saya baru paham bahwa nama dai yang suaranya tinggi itu adalah Zainuddin MZ.
Saya suka sekali mendengarkan Zainuddin MZ. Saya catat semua perkataannya sampai ke kata-kata seru yang dia gunakan.Â
Akhirnya buku ceramah Ramadhan yang ditugaskan guru saya pun jadi penuh sendiri. Yang semula buku itu berisi 30 halaman kosong, dalam prakteknya sih saya isi sampai penuh itu cuma sampai 15 hari doang. Karena memang pidatonya Zainuddin MZ itu yang sampai sejam itu saya masukkan semua.
Kadangkala saya masih waswas. Karena mungkin saya satu-satunya murid di kelas yang tidak pergi sholat Tarawih di mesjid. Tapi orang tua saya tetap melarang saya pergi malam-malam.
Saya ngerti sih. Akhirnya saya pikir, saya akan serahkan buku catatan itu sampai penuh dengan ceramah subuh Zainuddin MZ di radio. Kalau sampai guru saya menghukum saya karena tidak sholat tarawih di mesjid, saya akan mengadu kepada orang tua saya. Kan yang melarang itu orang tua saya?
Tibalah hari ketika liburan idul fitri sudah selesai. Semua murid disuruh menyerahkan buku catatan ramadhannya kepada guru agamanya.Â
Saya ingat betul, gurunya duduk di meja depan kelas. Kami para murid mengantre untuk menunjukkan buku kami. Beberapa teman di dekat saya bisik-bisik. Pertanyaan-pertanyaannya khas pertanyaan anak SD, "Kamu ngisi ceramahnya sampai penuh nggak?"
"Enggak, euy, yang ceramahnya itu ngomongnya cepet banget.." kata teman saya.