Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... Penulis - Food blogger Indonesia

Saya melakukan food blogging di http://vickyfahmi.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Mengatur Keuangan Supaya Tetap Tajir Waktu Lebaran

18 April 2021   21:30 Diperbarui: 18 April 2021   22:07 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengatur keuangan itu kadang-kadang masih jadi problem besar buat banyak orang Indonesia, terutama pada hari-hari menjelang lebaran. Sebagian orang itu merasa punya tanggung jawab untuk membuatkan Tunjangan Hari Raya untuk staf-stafnya. Ada juga yang merasa harus membuat anggaran untuk mudik. Ada juga yang menyisipkan anggaran untuk mengirim-ngirim hampers.

Bagi saya sendiri, urusan keuangan bukan perkara sulit mengingat saya hampir-hampir nggak punya tanggungan khusus yang muncul saban kali ramadhan. Satu-satunya pos keuangan yang biasanya nongol adalah anggaran untuk liburan, tapi sepertinya liburan itu tidak akan terjadi tahun ini karena Pemerintah berencana melarang mudik lantaran pandemi.

Ehm, bukan anggarannya tidak akan dipakai, ding. Sepertinya anggaran untuk mudik akan tetep dipakai, hanya dipakainya bukan waktu bulan ramadhan atau lebaran. Saya masih berencana mudik kalau nanti sudah divaksin.

Bulan Ramadhan ini juga tidak terasa signifikansinya buat pengaturan keuangan saya. Saya masih tetep belanja kebutuhan masak seperti biasa secara online dengan menggunakan aplikasi tukang sayur online karena alasan pencegahan penularan virus. Harga-harga beberapa bahan bumbu sih memang naik, misalnya cabai, yang kemudian saya tanggapi dengan tidak membeli bumbu yang lagi mahal itu. Kalau dipikir-pikir, bumbu yang sudah jadi pun masih enak juga, jadi saya memilih beli bumbu instant saja. Lagipula suami saya juga nggak neko-neko memaksa saya beli bumbu segar. Saya menikahi seorang laki-laki biasa, bukan seorang chef, hihihi..

Dan saya bersyukur selama bertahun-tahun terbiasa tidak menggunakan asisten rumah tangga. Jadi saya tidak bingung memikirkan THR. Apalagi urusan bedinde mudik tapi tidak balik lagi, wah..saya jelas tidak berurusan dengan hal itu.

Satu-satunya urusan keuangan yang mungkin bisa membuat saya pusing adalah.. kalau biaya paket data internet itu melonjak. Sebab paket data itu paling sering saya gunakan untuk membuat kelas online. Kok ya saya beruntung karena sudah beberapa bulan terakhir, provider internet yang saya gunakan itu kasih paket data khusus untuk penggunaan aplikasi konferensi online. Bisa dipakai untuk Zoom, Google Meet, dan lain sebagainya.

Menurut saya, Ramadhan itu tidak memerlukan pengaturan keuangan khusus lho. Karena dana untuk THR, dana untuk mudik, bisa diatur jauh-jauh hari. Trend yang sedikit naik pada bulan Ramadhan adalah kirim-kirim hampers, tapi menurut saya, dananya juga bisa diatur jauh-jauh hari pula.

Bahkan zakat juga nggak perlu anggaran khusus di bulan Ramadhan (kecuali zakat fitrah, mungkin). Khusus untuk zakat penghasilan, saya sendiri biasa mengeluarkan zakat itu tidak hanya di bulan Ramadhan, tapi di bulan-bulan lain saya sudah rutin memotong penghasilan saya sendiri dan mentransfernya ke lembaga penyalur zakat.

Dan saya jelas bukan penganut kepercayaan bahwa Lebaran berarti harus baju baru. Saya sendiri tidak ingat kapan terakhir kali beli baju baru. Sepertinya terakhir kali saya beli baju itu beberapa tahun yang lalu, ketika saya didaulat untuk jadi pembicara seminar dan harus memakai dresscode tertentu.

Menurut saya sih, mengatur keuangan di bulan Ramadan itu tipsnya sederhana saja.

  1. Semua pengeluaran Ramadan harus diatur jauh-jauh hari. Jadi bisa dicicil. Kita sudah besar, sudah mengalami Ramadan berkali-kali. Mosok masih belum bisa mengantisipasi pengeluaran-pengeluaran tambahan di bulan Ramadan?

  2. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Kurma Selengkapnya
    Lihat Kurma Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun