Mohon tunggu...
Vicky Laurentina
Vicky Laurentina Mohon Tunggu... Penulis - Food blogger Indonesia

Saya melakukan food blogging di http://vickyfahmi.com.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadan di Tengah Pandemi, Belajar dari Tahun Lalu

14 April 2021   23:14 Diperbarui: 14 April 2021   23:32 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengulang ramadan di tengah pandemi, berarti another ramadan without pasar takjil.

Pasar takjil adalah tradisi di kota tempat saya tinggal, di mana ada pasar tumpah yang jualan takjil sore-sore menyasar orang-orang yang mau berbuka puasa. Saya dan suami setiap tahunnya menyusuri pasar buat beli takjil.

Eh, istilahnya sebetulnya bukan takjil ding. Takjil itu artinya menyegerakan. Yang betul itu mestinya, menyusuri pasar buat beli minuman buka puasa.

Tapi pandemi tahun lalu merontokkan pasarnya. Walikota kami melarang kerumunan, artinya pasar jadi ditiadakan. Beberapa pedagang masih sembunyi-sembunyi buka warung mobil di pinggir jalan, tapi ya tetep aja sepi.

Suami saya, penggemar takjil segala aliran, mulai dari es degan sampai jus buah, merana karena kehilangan suasana seru nyobain macam-macam takjil. Saya sendiri bingung kalau kudu nyiapin takjil yang beda-beda tiap hari. Memasaknya itu lho, kok selalu lebih lama daripada ngabisinnya..

Maka tahun ini, saya pun mencoba bikin manuver lain. Sebelum ramadan datang, saya udah kelayapan ke supermarket buat beli macem-macem minuman kemasan. 

Beli minuman serbuk rasa stroberi sampai serbuk kopi rasa oat. Termasuk juga belajar bikin macam-macam minuman yang bisa di-topping-i nata de coco. Bahkan juga belajar bikin sirup warna-warni. Dengan tujuan, supaya bisa bikin takjil beraneka ragam, untuk menyenangkan hati suami.

Ini baru hari kedua ramadan. Saya pun sudah mulai menjalankan niat saya. Tadi sore aja contohnya, sejam sebelum adzan magrib menjelang, saya udah ngeblender serbuk hijau rasa melon dengan es batu. Jadi ketika tiba waktunya bedug magrib, tiga gelas es melon udah nangkring manis di atas meja; satu untuk suami saya, satu untuk saya, satu untuk anak saya.

Kayaknya besok saya kudu ke supermarket lagi. Mau beli biji selasih. Mungkin nanti saya perlu cobain bikin es kopi yang pakai topping biji selasih buat takjil besok. Dan masih banyak ide bikin takjil yang lain, nanti saya lihat di aplikasi resep masakan yang ada di HP saya.

Seberapa pentingnya sih minuman buka puasa ini? Well, kalau menurut saya sih, minuman yang diseruput segera begitu adzan maghrib ini bikin tenggorokan jadi seger setelah seharian menahan haus. Ciri khas minuman buka puasa biasanya manis, soalnya ada kandungan gulanya (baik itu gula pasir atau memang pemanis sintetis). Minum takjil yang manis ini bikin kita agak kenyang duluan, sehingga nggak barbar menyerang makanan ketika berbuka.

Alhasil, buka puasanya juga hanya makan makanan secukupnya aja. Kalau kita nggak makan terlalu barbar ketika berbuka, biasanya juga nggak begitu ngantuk untuk melakukan acara selanjutnya dari malam Ramadan, yaitu sholat tarawih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun