Mohon tunggu...
Vicky Febriana
Vicky Febriana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jajanan Tradisional Vs Jajanan Modern

14 September 2017   19:08 Diperbarui: 14 September 2017   19:42 3122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: openrice.com

Pukis, Kue Cubit, Lekker, Kue Rangin, dan masih banyak macam kue yang  belum tertulis di sini. Tahukah kalangan muda rasa dari kue-kue  tersebut? Atau bahkan tidak mengetahui sama sekali nama-nama kue yang  telah disebutkan? Kalangan muda yang seharusnya meneruskan apa yang  telah ada di masa lalu, tetapi banyak yang tidak tahu. Sungguh ironi,  bukan? Tidak jarang kalangan muda saat ini lebih membanggakan apa yang  dimiliki oleh negara lain ketimbang negaranya sendiri.

Mungkin  kalangan muda lebih menyukai jajanan yang modern karena bentuknya lebih  menarik atau memiliki rasa yang menurut mereka cukup enak walaupun harus  merogoh kocek yang tidak sedikit.

Jika kalangan muda lebih memilih  makanan modern karena bentuk yang lebih menarik, mengapa kita tidak  memulai untuk memodifikasi makanan tersebut menjadi menarik di kalangan  muda? Sangat disayangkan, kebanyakan kalangan muda sekarang banyak mengkritik tetapi tidak memulai suatu perubahan yang membawa dampak bagi negerinya sendiri.

Mungkin banyak pertanyaan terbesit "bagaimana  cara mengenalkan makanan tradisional kepada kalangan muda yang  kebanyakan sudah terlanjur mencintai produk luar negeri?". Yang paling mudah untuk dilakukan yaitu menggunggah foto atau video ke aplikasi-aplikasi yang ada di gadget seperti Instagram, Facebook, Twitter dan  lain sebagainya dengan disertai lokasi penjual. Pengguna internet terutama kalangan muda pasti dapat melihat dan mungkin sebagian besar ada yang tertarik karena jajanan tersebut sudah jarang ditemukan di  daerah mereka.

Selain menggunakan media sosial, kita juga dapat  menggunakan cara lain yaitu dengan menggabungkan jajanan tradisional  dengan jajanan modern. Contohnya penggabungan antara kue cubit dengan Kitkat Green Tea atau kue cubit Red Velvet, Lekker isi  daging ham, dsb.

Penjualan kue cubit dan lekker yang telah dicampur dengan jajanan modern akhirnya  dapat menarik pelanggan, terutama kalangan muda. Walaupun bila dibandingkan dengan kue cubit dan lekker biasa harganya jauh berbeda, tetapi kalangan muda tetap mau membeli karena dianggap memiliki rasa  yang lebih enak dan unik.

Kue cubit dan lekker dengan berbagai varian rasa yang unik sekarang banyak dijual di mall atau ada yang membuka restoran khusus untuk dessert saja. Kalangan muda dapat menemukan di

Kue Cubit Aku Dong! AEON Mall, Food Carnival, Lantai 3, Jl. BSD Raya Utama, Serpong

openrice.com
openrice.com

Eat Happens Food Place ,Jl. Tebet Utara Dalam No. 2A, Jakarta Selatan

eat-happens-59ba6ce72d622c50c66d10e3.jpeg
eat-happens-59ba6ce72d622c50c66d10e3.jpeg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun