Mohon tunggu...
Vicky Agung T
Vicky Agung T Mohon Tunggu... Sales - Vicky

Calon Triliunerssss

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Strategi Bisnis Bam Thai Tea pada Saat Pandemi Covid-19

6 Desember 2021   11:50 Diperbarui: 6 Desember 2021   11:58 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Berbagai Menu Rasa Bam Thai Tea

Strategi bisnis yang tepat untuk memasarkan produk di masa pandemi covid19 ini adalah melalui media elektronik dimana antara produsen dan konsumen tidak bertemu langsung pada satu tempat tetapi memiliki jangkauan pemasaran yang sangat luas (Ulya, 2020; Riyadi, Mahkota, & Suyadi, 2014; Kaplan, 2012).

Dari hasil penelitian empiris yang dilakukan oleh Bastian (2015), Jermias (2008), dan O’Brien (2003) dapat disimpulkan, bahwa pemanfaatan teknologi informasi melalui sosial media merupakan strategi yang tepat untuk memasarkan hasil produksi tanpa batas dengan tetap memperhatikan neraca keuangan perusahaan.

Media Sosial 

Media Sosial merupakan alat bantu dalam menyampaikan informasi dari seseorang kepada seseorang atau kelompok orang, untuk mencapai tujuan individu maupun tujuan kelompok. Media sosial adalah sebuah media daring yang digunakan satu sama lain yang para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Blog, jejaring sosial, dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".

Pesatnya perkembangan media sosial masa kini disebabkan oleh semua orang yang merasa seperti bisa "memiliki" media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media sosial digital. Seorang pengguna bisa mengakses media sosial dengan fasilitas jaringan internet yang lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal, dan dilakukan sendiri tanpa memerlukan karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, dan memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model content lainnya.

Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa yang saling membagi ide, bekerja sama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan seseorang sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan media sosial berkembang pesat. Tidak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.

Perkembangan media sosial sungguh pesat, bisa dilihat dari banyaknya jumlah anggota yang dimiliki masing-masing situs jejaring sosial. Berikut saya ambil contoh 8 jumlah anggota dari masing-masing situs per Agustus 2017:

  • Facebook dengan jumlah member 2.047.000.000
  • Youtube dengan jumlah member  1.500.000.000
  • WhatsApp dengan jumlah member  1.200.000.000
  • Facebook Messenger dengan jumlah member  1.200.000.000
  • WeChat dengan jumlah member  938.000.000
  • Instagram dengan jumlah member  700.000.000
  • Tumblr dengan jumlah member  357.000.000
  • Twitter dengan jumlah member  328.000.000

Data diatas menunjukan jumlah data member dari masing-masing situs media sosial yang sangat fantasis, dengan demikian media sosial merupakan suatu media alat bantu seseorang dalam bersosialisasi dengan lingkungan dan orang-orang baru yang tidak secara langsung bertatap muka.

Pemilik atau pelaku usaha e-commerce bisa memanfaatkan media sosial yang ada sebagai strategi marketing. Bahkan saat ini, media sosial menjadi cara yang paling ampuh dalam hal mempromosikan produk yang ada. Potensi bisnis yang sangat besar di media sosial tentunya mendorong pelaku usaha untuk semakin meningkatkan kualitas yang ada agar dapat mempromosikannya dengan baik dan menarik konsumen yang akhirnya mendapat pelanggan yang cukup besar untuk melampaui target penjualan. didalam mempromosikan bisnis di media sosial tentunya membutuhkan strategi komunikasi yang matang agar pasar di media sosial ini tergarap secara efektif dan efisien

Para pakar menyetujui, bahwa dengan adanya media sosial sebagai salah satu media untuk memasarkan hasil produksi telah memberikan pengetahuan kepada para konsumen berkaitan dengan spesifikasi produk yang akan mereka beli (Widyaningrum, 2016; Singh, Jackson, & Cullinane, 2008; Mongold & Faulds, 2009).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun