Mohon tunggu...
Vicky Agung T
Vicky Agung T Mohon Tunggu... Sales - Vicky

Calon Triliunerssss

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Strategi Bisnis Bam Thai Tea pada Saat Pandemi Covid-19

6 Desember 2021   11:50 Diperbarui: 6 Desember 2021   11:58 1131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1 : Berbagai Menu Rasa Bam Thai Tea

Penerapan Strategi Bisnis Bam Thai Tea Pada Saat Pandemi Covid-19

Penulis : Vicki Agung Triana

 

Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan terhadap dunia dengan berbagai tantangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Di Indonesia, COVID-19 telah menjangkiti lebih dari 1,3 juta orang sejak kasus pertama diumumkan pada bulan Maret 2020. Namun, upaya untuk menghambat penyebaran virus COVID-19 telah menghambat kegiatan perekonomian dan dampaknya terhadap tingkat kesejahteraan sosial semakin dirasakan masyarakat. Setelah menunjukkan pencapaian penurunan kemiskinan beberapa tahun belakangan ini, tingkat kemiskinan kembali meningkat setelah pandemi COVID-19 . Satu dari 10 orang di Indonesia hari ini hidup di bawah garis kemiskinan nasional. Tingkat kemiskinan anak juga dapat meningkat secara signifikan. Dampak negatif terhadap keadaan sosial-ekonomi dari pandemi bisa menjadi jauh lebih buruk tanpa adanya bantuan sosial dari pemerintah.

Pandemi Covid-19 memberi dampak besar pada sektor ekonomi dan sosial di Indonesia. ada tiga dampak besar pandemi Covid ini bagi perekonomian nasional. Dampak yang pertama adalah melemahnya konsumsi rumah tangga atau melemahnya daya beli.

Dampak kedua adalah bahwa pandemi Covid-19 ini menimbulkan adanya ketidakpastian, kapan akan berakhir. Sehingga di bidang investasi juga ikut melemah dan berimplikasi terhadap berhentinya sebuah usaha.

Sedangkan dampak yang ketiga yakni pelemahan ekonomi sehingga menyebabkan harga komoditas turun. Akibatnya dampak tersebut, Pemerintah telah melakukan tindakan cepat, program vaksinasi, ada program pemulihan ekonomi nasional, BLT, bantuan modal usaha UKM/UMKM.

Menurut (Taufik; Ayuningtyas & Kusumah, 2020) Covid-19 telah menimbulkan economic shock, yang mempengaruhi ekonomi secara perorangan, rumah tangga, perusahaan mikro, kecil, menengah maupun besar, bahkan mempengaruhi ekonomi negara dengan skala cakupan dari lokal, nasional, internasional dan bahkan global (dunia). Dengan penetapan status pandemi covid-19 oleh WHO, maka di berbagai negara di dunia mulai menerapkan lockdown sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Dalam upaya memerangi pandemi Corona, berbagai negara di dunia telah mengambil serangkaian kebijakan guna melindungi negaranya. Sejauh ini, kebijakan paling banyak  diambil adalah lockdown. Kebijakan lockdown berarti mengunci semua akses keluar masuk di negara atau kawasan tersebut guna mencegah penyebaran COVID-19. Masyarakat pun diatur sedemikian rupa agar tidak berkeliaran dan berkerumun di tempat umum.

Pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi memutus mata rantai penyebaran virus corona. Meskipun banyak fasilitas umum yang ditutup, namun beberapa sektor vital seperti fasilitas kesehatan, pasar atau minimarket tetap buka selama PSBB. Masyarakat pun mendukung opsi tersebut karena dianggap mampu mencegah penularan penyakit namun tetap menjaga daya beli masyarakat. Langkah PSBB adalah strategi yang efektif untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus corona. Tentu saja hal ini harus didasari oleh kesadaran masyarakat untuk tidak berkumpul dan tetap mematuhi protokol yang ada ketika berada diluar rumah. Langkah PSBB lebih tepat jika dibandingkan dengan Lockdwon, karena masyarakat sama sekali tidak diperbolehkan untuk keluar rumah, segala transportasi mulai dari mobil, motor, kereta api, hingga pesawat pun tidak dapat beroperasi, dan bahkan aktivitas perkantoran bisa dihentikan semuanya jika terjadi Lockdown, maka dari itu langkah PSBB jauh lebih baik diterapkan.

Dampak langsung PSBB akan sangat terasa bagi masyarakat yang bekerja di sekitar informal. Sejak adanya instruksi PSBB para pelaku khususnya pelaku usaha Bam Thai Tea menjadi kehilangan omset dan pelanggan orderan makanan juga ikut berkurang, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan kegiatan usaha sehari-harinya.

Situasi inilah yang sangat perlu diperhatikan pemerintah. Dengan adanya PSBB yang juga ikut meliburkan kantor maka efeknya sangat terasa pada masyarakat kelas menengah bawah yang upayanya harian, pedagang asongan dan sebagainya. Jadi rantai pasok ekonomi sangat terasa dampaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun