Mohon tunggu...
Vicks Alipradja
Vicks Alipradja Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya penulis, pendidikan, Pengamat budaya Dan spiritual

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indahnya Kebersamaan Dalam Menjalin Komunikasi

14 Januari 2020   19:15 Diperbarui: 14 Januari 2020   19:19 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (https://www.fidelity.com)

Ingat, kebutuhan manusia bukan hanya materi, tapi cinta, perhatian, dan jalinan komunikasi. Tidak mengherankan jika kemudian istrinya mempunyai selingkuhan dan pria idaman lainnya. Juga anaknya terlibat kejahatan. Bahkan, sampai terkena pergaulan merusak lainnya, seperti menjadi penyuka sesama jenis atau terlibat organisasi terlarang. Bisa juga anak perempuannya terlibat dalam prostitusi online dan penyimpangan lainnya, yang mana kesemuannya itu disebabkan oleh tidak terawasi dan kurang komunikasi dengan orang tuanya.

Titik tekan dari apa yang disampaikan di atas adalah pentingnya kebersamaan dan komunikasi. Di dalam agama Islam ada hadits yang mengatakan bahwa sekiranya ingin dipanjangkan umurnya dan diperbanyak rezekinya, hendaklah bersilaturrahmi. Dalam bahasa yang mudah, silaturrahmi bisa diartikan berkumpul, bertemu, dan saling menyambungkan kasih sayang, saling menyambungkan informasi dan yang paling penting adalah menjalin komunikasi yang baik. 

Hidup akan menjadi lebih indah dengan adanya komunikasi dan keterjalinan, sehingga banyak hal yang bisa diselesaikan, masalah bisa selesai, dan kebutuhan hidup juga bisa tercapai. Bahkan, pengembangan diri serta usaha juga bisa terwujud. Intinya adalah kebersamaan dan keterjalinan komunikasi. Banyak orang yang tidak menyadari pentingnya hal itu sehingga mengabaikannya.

Kebersamaan dan komunikasi itu jangan pernah diremehkan, sebab ada orang yang bisa terganggu jiwanya karena tidak bisa berkomunikasi dan jalinan yang baik. Dia akan merasa terkucil dan hidup sendirian di dunia ini yang ujungnya berakhir dengan sakit fisik dan kegilaan. Mengapa bisa menjadi sakit fisik? Dalam suatu hasil penelitian, fisik dengan jiwa itu berpengaruh dan saling berkaitan. Contohnya orang yang sakit lambung akan berpengaruh kepada pikirannya atau jiwanya dengan timbulnya rasa cemas dan ketakutan. 

Orang yang mempunyai penyakit darah tinggi akan mudah tersulut emosinya dalam arti mudah marah. Mengapa? Karena tekanan darah tinggi bisa berpengaruh terhadap cara berpikirnya, sehingga dia bisa berpikir sempit dan mudah menyimpulkan secara pendek apa yang terjadi. Dampaknya dia akan mudah tersinggung dan marah. 

Ada hal penting di dalam membangun kebersamaan dan komunikasi, yang ntinya adalah harus bisa menurunkan ego dan memaklumi orang lain. Sebuah hubungan bisa rusak jika kita terlalu mengedepankan ego dan sulit memahami maksud atau keinginan orang lain. Ketika kita memaksakan ego kita kepada orag lain, maka  tidak semua orang bisa menerima keinginan dan ego kita, sehingga tersinggung atau tidak terima dengan diri kita. Akhirnya dia pergi menjauh. Bahkan meninggalkan kita. 

Demikian juga dengan ketidakmampuan kita dalam memahami orang lain, akan menyebabkan kita tersinggung dan emosi. Bahkan, membenci atau menjauh dengan orang tersebut. Padahal mungkin Tuhan akan menitipkan rezeki untuk kita melalui orang tersebut, sehingga terputuslah rezeki untuk kita.

Selain hal itu, kita juga harus bisa membaca apa kebutuhan orang lain dalam komunikasi. Ada orang yang berkomunikasi bertujuan untuk menyampaikan perasaannya kepada orang lain atau hanya sekedar butuh didengarkan saja. Ada suatu kejadian suami membunuh istrinya hanya karena istrinya tidak mendengarkannya ketika dia sedang berbicara. Hal itu sering dilakukan istrinya, sehingga akhirnya suaminya tersulut emosi dan mencekiknya hingga mati. Itulah salah sau contoh buruk dari kesalahan dalam berkomunikasi.

Penting kita sadari bahwa orang berkomunikasi ada yang tujuannya untuk menunjukkan dirinya berkuasa dan lebih hebat dari orang lain, walaupun isi pembicaraannya penuh dengan dengan kebohongan dan bualan saja. Padahal sesungguhnya yang dia butuhkan adalah pengakuan tentang kehebatannya. Ya, kita ikuti saja alur pembicaraannya, tidak perlu mendebatnya atau membantahnya, apalagi ketika kita ada kebutuhan terhadap orang tersebut, kita tidak perlu melawannya. Banyak lagi contoh kebutuhan orang di dalam berkomuniksi, Tinggal bagaimana kita memahami apa yang dibutuhkannya, sejauh mana kita akan mampu menjalin komunikasi dan kebersamaan yang indah.

Sebagai penutup dari tulisan ini, memahami kebutuhan atau pentingnya komunikasi adalah sebuah keniscayaan. Jangan menganggap remeh pentingnya berkomunikasi. Jalinlah kembali komunikasi dan kebersamaan kita dengan keluarga, jangan sampai kita menyesal setelah kejadian yang buruk dan tidak diharapkan terjadi kepada keluarga kita. 

Selanjutnya untuk bisa berkomunikasi dengan baik, maka kita harus bisa menurunkan ego dan memahami orang lain. Jadilah komunikator yang baik dengan kita memahami kebutuhan orang dalam berkomunikasi. Jadilah pendengar yang baik dan pahami keinginan orang lain, maka kita akan menjadi orang yang baik dan beruntung dalam menjalin hubungan kebersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun