Fumatsu dan Yuuki berjalan bersisian menuju ruang musik, mereka bercanda di sepanjang lorong seperti dua sahabat pada umumnya.
"Kalian akhirnya datang juga." Ucap salah satu perempuan yang berada di dalam ruang musik lebih dulu dari mereka. Dia adalah Kallsen, satu-satunya murid berambut putih di sekolah ini hampir semuanya tidak ada yang tidak tahu soal Kallsen.
"Sore Kallsen." Sapa Yuuki lebih dulu. Kallsen mengeluarkan "Fuh" pelan kemudian menyuruh mereka untuk memulai latihan seperti biasa.
Mereka berada di dalam band sekolah yang mulai naik daun akhir-akhir ini. Band mereka bernama 'Fly away' terlalu berlebihan memang, tetapi seperti yang dikatakan Yuuki.
"Kita mempunyai pelarian dari realita dengan cara masing-masing jadi tidak ada salahnya kan menamai band kita 'Fly away'." Ucap Yuuki dalam diskusi mereka.
Kallsen sebagai pemimpin band mempunyai sebuah keahlian bernyanyi. Suaranya bagaikan air yang bergemericik di tengah malam, lembut dan tenang selain itu bernyanyi juga salah satu cara bagi Kallsen untuk melupakan stress nya sejenak. Sementara Yuuki memainkan gitar, Yuuki telah mempelajari instrumen ini semenjak berada di kelas satu sekolah dasar.Â
Semua note yang dimainkan oleh Yuuki bisa menjadi magnet bagi pendengarnya, petikan jarinya yang elegan dan bersemangat menimbulkan note-note unik yang tidak pernah didengar oleh dunia sebelumnya. Dan yang terakhir adalah Fumatsu, dengan keterampilannya memproduksi musik dia bekerja sebagai komposer dan juga DJ dibalik layar.Â
Tetapi akhir-akhir ini Fumatsu menjadi daya tarik dunia massa dengan lagu terbarunya yang mencapai Top Hits of the year Japan. Penghargaan itu cukup bagi Fumatsu untuk membuktikan dirinya worth it di hadapan orangtuanya yang ber-ekspektasi tinggi.
Latihan sore ini berjalan lancar seperti biasanya bahkan ada beberapa murid yang turut menyaksikan latihan mereka di dalam ruang musik. Tidak terasa mereka latihan selama satu jam lebih, membuat mereka berkeringat dan kewalahan di akhir.
To Be Continued...
