Mohon tunggu...
Vicka Fitriyani
Vicka Fitriyani Mohon Tunggu... Freelancer - Hallo Kawan Vicka!!

Seonggok daging punya nama, tidak sempurna namun berakhlak mulia.

Selanjutnya

Tutup

Film

Tata Artistik TERNIAT !!! Film Pendek "POSITIF" Karya Hanung Bramantyo dan Jeihan Angga

15 Januari 2021   16:16 Diperbarui: 20 Januari 2021   01:07 3801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

11-6007193d8ede483b5578d8d2.png
11-6007193d8ede483b5578d8d2.png

Bangsal isolasi terdapat di dalam sebuah Asrama Isolasi Pasien Covid-19, nah di asrama ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap, disisi lain fasilitas lengkap tersebut diharapkan agar tidak menimbulkan kesan bosan terhadap para pasien di dalamnya karena mereka harus dikurung di dalamnya selama kurang lebih sekitar dua minggu atau dapat keluar ketika dinyatakan negatif dari Covid-19, setiap fasilitas juga berfungsi dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu memulihkan kesehatan bagi pasien itu sendiri. Di dalam asrama ini terdapat bangsal seperti dijelaskan pada uraian poin diatas, ruangan senam, kamar mandi atau toilet, dan halaman atau taman. Seperti halnya bangsal yang memiliki beberapa fasilitas atau properti, Asrama Isolasi Pasien Covid-19 pun memiliki fasilitas yang disetiap daerah tentunya akan berbeda-beda. Seperti yang kita ketahui ada daerah yang hanya menyediakan kamar atau bangsal saja untuk merawat dan digunakan sebagai tempat bagi isolasi pasien Covid-19 namun ada pula yang menyediakan fasilitas yang cukup lengkap seperti yang dihadirkan didalam film tersebut, dan bahkan ada yang menyediakan fasilitas yang sangat lengkap seperti adanya area untuk menyalurkan hobi, area wifi gratis guna mempermudah pasiennya dalam WFH (Work From Home) atau LFH (Learning From Home), area dapur, dll. Jadi didalam film ini fasilitas dalam hal properti dan tata letaknya  cukup detail dan lengkap, sehingga menambah kesan logis dan apa adanya.

PROTOKOL KESEHATAN ALA PANDEMI COVID-19

Dikarenakan film ini memang bertujuan selain untuk memberikan hiburan bagi penontonnya, film ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi atau sebuah gerakan kampanye kepada seluruh masyarakat di Indonesia khususnya untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan menjawab kepada mereka yang masih tidak mempercayai dan meremehkan virus ini bahwa virus ini memang benar-benar ada dan nyata. Siapapun dapat terkena dan terdampak langsung oleh virus ini, sehingga di awal hingga di akhir film memang selalu konsisten menggunakan dan menampilkan properti-properti khas yang ada di Era Pandemi Covid-19, seperti seluruh karakter dan para figuran yang terlibat nampak selalu menggunakan masker dan juga ada pula yang menggunakan sarung tangan medis bagi mereka yang nampak sedang berada di area pekerjaan seperti di rumah makan dan di gudang sebuah jasa pengiriman barang, terdapat area cuci tangan dan properti handsanitaizer, selain itu para perawat dan petugas medis juga menggunakan perlengkapan standart ala Pandemi Covid-19 seperti pakaian hazmet, masker medis, kacamata, dan sarung tangan medis, dan juga tidak lupa di awal film ini berjalan terdapat spanduk yang terpasang di pinggir jalan berisikan ajakan untuk mewaspadai Covid-19 dan cara-cara menghindarinya. Karena memang tujuan utama dibuatnya film ini adalah untuk hal tersebut maka dalam hal ini sudah sangat total dan detail sehingga terkesan logis dan natural.

TEGAR DAN ISTRI

Tegar digambarkan sebagai sesosok laki-laki sudah menikah, berumur sekitar 30 tahun, berbadan tambun dan bergaya nyentrik dan klasik. Hal ini terlihat dari cara berpakaiannya dan properti-properti yang kerap ia gunakan. Di awal film ia nampak menggunakan jaket parasut berwarna hitam, helm batok tanpa kaca (helm model retro klasik) berwarna coklat tua, tas slempang (wistbag) berwarna warni perpaduan antara warna krem, hijau, kuning dan merah, kaos polo seragam kerja berwarna jingga, celana berbahan denim berwarna hitam dan juga sepatu sneakers (kets) berwarna hitam dengan corak putih. Selain itu, Tegar juga menggunakan motor yang selaras dengan gaya berpakaiannya yaitu motor tua klasik berwarna jingga dengan sayap berwarna putih. Pada adegan santai atau tidak dalam keadaan sedang bekerja Tegar nampak menggunakan pakaian yang santai yaitu berupa kaos oblong dan juga celana kolor.

Selain Tegar, istri Tegar yang memiliki postur tubuh ideal dengan usia kisaran 30 tahun dan belum memiliki anak pada adegan ketika dirinya bekerja nampak memakai pakaian seragam kerja berwarna merah rapih dengan sedikit riasan makeup diwajahnya. Ketika sedang dirumah ia nampak menggunakan setelan daster ataupun terusan daster bercorak batik maupun bunga, namun kesan terdapat kesan tidak logis ketika sedang dalam keadaan tidak bekerja atau sedang santai di rumah istri Tegar tetap menggunakan riasan wajah. Secara keseluruhan dengan apa yang dipakainya menegaskan bahwa istri Tegar memiliki karakter yang tegas, lurus dan idealis.

ADA APA DENGAN WARNA JINGGA?
unnamed-3-60071adcd541df2ea2726082.jpg
unnamed-3-60071adcd541df2ea2726082.jpg

Ada apa dengan warna jingga? Ya.. perlu kita ketahui bahwa dari awal film hingga akhir film pemilihan properti atau barang dalam film sebagian besar menggunakan barang-barang atau properti yang berwarna jingga, mengapa demikian? Nah, jika melihat dari berbagai sumber di internet maupun buku mengenai psikologi warna, warna jingga atau orange mewakili antusiasme, daya tarik, kebahagiaan, kreativitas, tekad, kesuksesan, dorongan dan stimulasi. Warna jingga dapat meningkatkan suplai ke otak, sehingga menghasilkan efek yang menyegarkan, dan merangsang aktivitas mental. warna jingga memiliki visibilitas yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk menarik perhatian. Dan secara psikologis warna jingga mengandung makna sebagai warna petualangan, rasa optimis, kepercayaan diri, dan keramahan. Secara fisiologis jingga memberi vitalitas, menginspirasi dan menciptakan antusiasme. Jingga memberi kesan keterjangkauan. Dengan demikian mungkin penggunaan atau pemilihan warna jingga pada sebagian besar properti atau barang-barang dalam film terlepas sebagai penekanan terhadap karakter dalam film warna ini mungkin dipilih sebagai sisipan-sisipan bentuk bagaimana film ini yang memiliki karakter dan harapan dapat menjangkau seluruh khalayak penonton dan tersampaikannya isi pesan yang terkandung kepada mereka, dan juga karena film ini juga merupakan gerakan kampanye tentunya warna jingga juga dapat digunakan untuk menarik perhatian sekaligus menginspirasi guna menciptakan antusiasme masyarakat agar selalu mematuhi protokol kesehatan disituasi Pandemi Covid-19 saat ini.

Jadi kesimpulannya, secara garis besar film pendek ini tergolong totalitas dan konsisten dari segi tata artistiknya meliputi penataan properti, pemilihan bentuk, pemilihan warna dan pemilihan bahan. Selain totalitas juga sangat detail sehingga memberi kesan logis dan natural apa adanya. Setiap bagian dalam properti saling bersinergi dan mendukung guna pengenalan tokoh, penekanan terhadap cerita, penekanan terhadap karakter, penggambaran suasana dan lain-lain. Sekian ulasan singkat dari saya, jika ada salah kata dalam tulisan ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Silahkan tinggalkan jejak pada kolom komentar guna memberi kritik dan saran agar terus berkembang ditulisan-tulisan berikutnya.

TONTON FILMNYA DIBAWAH INI!!!


Daftar Pustaka:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun