Mohon tunggu...
Via Qinuri
Via Qinuri Mohon Tunggu... Guru - Guru, Penulis, Mompreneur

Wattpad, KBM App: @viaqinuri E-mail: viaqinuri18@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berjual-beli dengan Tuhan

20 Januari 2022   21:44 Diperbarui: 21 Januari 2022   05:55 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengumuman Pemenang Lomba Karya Tulis Sahabat Guru Indonesia (sumber: IG kabarpenjurunegeri)

Bulan Oktober 2021 kala itu, aku mengikuti sebuah lomba karya tulis Sahabat Guru Indonesia dan menulis sebuah kisah inspiratif tentang pengabdian seorang guru. Awalnya aku bingung, apa yang harus kuceritakan sebagai seorang guru? Aku merasa tidak cukup mengabdi pada anak-anak didikku, pada sekolah, apalagi pada bangsa ini. Demi mengikuti lomba itu, aku membuka laci-laci ingatan tentang pengalaman-pengalaman apa saja yang sudah kulalui sebagai guru, lalu kutemukan satu yang menurutku paling berkesan.

Di situ aku menceritakan tentang pengalamanku mencari murid untuk sekolah tempatku bekerja. Sekolah kami memang sekolah yang baru satu tahun berdiri, jadi butuh banyak perjuangan untuk terus berkelanjutan. Kebetulan sekali murid yang kuhubungi itu berasal dari keluarga yang sangat kekurangan. 

Ia bahkan tidak punya orang tua dan diasuh oleh orang baik yang bahkan bukan kerabatnya. Ceritanya sungguh memilukan. Singkat cerita, anak itu mau melanjutkan pendidikan di sekolah kami karena Ibu Kepala Sekolah berjanji untuk memberinya beasiswa penuh.

Saat itu tahun ajaran baru. Sekolah kami sudah akan mengadakan MPLS untuk para siswa baru. Anak itu tidak punya sepatu pantovel untuk mengikuti kegiatan MPLS itu. Meskipun ia akhirnya dicarikan ibu asuh yang membiayai seluruh biaya pendidikannya di sekolah, anak itu tetap tidak punya uang yang cukup untuk membeli sepatu karena ibu asuhnya hanya membiayai SPP dan seragam, bukan yang lainnya.

Aku yang kasihan kepada anak itu, merelakan sedikit tabunganku untuk dipakainya membeli sepatu. Padahal uang itu rencananya akan kugunakan untuk memperbaiki laptopku yang rusak. Dalam hati aku percaya. Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik jika aku ikhlas berbuat baik juga.

Aku mengetik naskah lomba itu selama kurang lebih dua hari dan menyuntingnya selama satu hari sebelum mengirimkannya kepada panitia. Aku berdoa banyak-banyak, semoga naskahku terpilih agar aku bisa mendapatkan hadiah utamanya yaitu sebuah laptop, atau paling tidak menjadi juara favorit agar mendapatkan uang pembinaan yang bisa kutabung. Setelah mengirimkan naskah itu, aku melupakannya agar nantinya tidak menjadi beban ketika aku tidak menang.

Ketika tiba hari pengumuman, 25 November 2021, Tuhan memberiku hadiah dengan menempatkanku sebagai juara 1 di lomba itu. Hadiah laptop pun menjadi milikku. Aku sangat terharu sekaligus bersyukur banyak-banyak. Membaca pengumuman pemenang itu membuat hatiku jadi gerimis. Aku menangis. 

Betapa Tuhan Maha Pemurah. Aku yang hanya merelakan sedikit yang kumiliki, langsung digantinya dengan apa yang sangat kubutuhkan. "Berjual-beli" dengan Tuhan memang tidak pernah ada ruginya, kita pasti selalu untung sebab Dia Maha Kaya dan Pemilik Segalanya.

Sudah lama aku mempunyai masalah dengan laptop. Sebagai satu-satunya fasilitas bekerja, aku sangat membutuhkannya untuk mengajar, mengolah nilai, hingga menulis buku. Dengan adanya laptop baru itu, aku jadi semakin mudah untuk produktif berkarya dan memenangkan berbagai kompetisi.

Itulah salah satu momen indah di tahun 2021 yang benar-benar mengubah hidupku. Sekarang aku tidak kesulitan lagi belajar dan bekerja. Aku juga tidak lupa memberi anak itu uang saku jika aku sedang ada rezeki lebih, karena dari kisahnyalah aku bisa menulis kisah inspiratif dan menjadi juara. Dari lomba itu aku mendapatkan banyak hal. Ternyata, apa yang kulakukan itu dianggap sebagai sebuah pengabdian. Ternyata, kisahku dinilai cukup menginspirasi. Hal itu sangat berarti untukku.

           

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun