Kalau memang perlu dibahas, mending ubah cara bicaramu. Misalnya, "Aku ada rekomendasi buat ngatasin masalah jerawatmu, mungkin kamu mau coba."
Membandingkan Lawan Bicara dengan Orang Lain
"Oh gajimu cuma segitu. Si Tono tuh penghasilannya lebih tinggi dari kamu padahal dia nggak kuliah."
"Resepsi nikahanmu kok biasa-biasa aja? Lihat tuh, Si Rani resepsinya megah banget dari ujung jalan sampai ujung laut."
Dan kalimat serupa yang lainnya..
Ayolah, setiap orang punya kapasitas yang berbeda, punya rezeki yang berbeda, dan punya proses menuju sukses yang berbeda pula.
Sebelum membandingkan lawan bicara, berkacalah pada dirimu sendiri. Kamu mungkin ada di lantai 7, tapi di atasmu masih banyak orang-orang yang bahkan mencapai lantai ke-100.
Membicarakan Masalah Pribadi Lawan Bicara
"Kamu kemarin berantem ya sama pasanganmu/keluargamu?"
"Kamu batal nikah ya?"
"Kamu kenapa kok cerai?"
Sadar tidak? Pertanyaan sejenis itu sebenarnya pertanyaan yang sensitif. Mungkin lawan bicara akan tetap menjawab pertanyaanmu, tapi itu menyakitinya.
Jika kamu bertanya hanya sekadar kepo dan hanya sebagai bahan per-ghibah-an dengan orang lain, lebih baik tidak perlu bertanya.
Jika memang kamu peduli, kamu tidak perlu menanyakan hal semacam itu. Cukup memberi lawan bicaramu semangat atau bahkan mengubah mood-nya menjadi lebih baik.