Mohon tunggu...
Vian Juanda
Vian Juanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - A Student of UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

I am just a simple person who loves writing about random topic.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips agar Tidak Menjadi Toxic Person

26 Juni 2021   19:34 Diperbarui: 26 Juni 2021   19:42 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Terkadang tanpa kita sadari, kita menjadi racun bagi orang di sekitar kita, bahkan kita menganggap bahwa racun yang kita sebarkan justru baik bagi mereka. Hasilnya, justru itu membuat mereka tidak nyaman, dan tidak menutup kemungkinan bahwa kita akan kehilangan mereka.

Lantas apa yang harus kita lakukan agar tidak menjadi toxic person bagi orang di sekitar kita?


Menghargai Prinsip Orang Lain
Setiap orang memiliki prinsip yang berbeda, impian yang berbeda, rencana masa depan yang berbeda, dan pilihan yang berbeda.
Tahan lisanmu untuk mengomentarinya. Ingat hidupnya bukan hidupmu, prinsipnya bukan prinsipmu, pilihannya bukan pilihanmu, impiannya bukan impianmu, dan rencana masa depannya juga bukan milikmu.
Maka sudah seyogianya kamu menghargai prinsipnya, jika kamu menghargainya maka orang tersebut pun akan menghargaimu dan menganggap bahwa kamu adalah orang yang layak untuk dijadikan teman baik/pasangan yang baik/rekan yang baik.

Menghargai Privasi Orang Lain
Tidak perlu menggali-gali privasi orang lain, kepo terhadap hal yang menjadi rahasianya, hal itu tidak perlu. Orang akan bercerita jika ingin dan memang percaya padamu. Maka jika kamu mendapat kepercayaannya, hargai itu dengan tidak menyebarluaskannya ke orang lain.

Menghargai Keputusan Orang Lain
Jika keputusan orang lain berbeda darimu, itu bukanlah masalah besar. Setiap orang bebas dalam mengambil keputusan untuk hidupnya, dan kamu tidak berhak untuk mengotak-atik keputusannya. 

Dalam hidup, pemeran utama adalah diri kita sendiri, sedangkan orang lain hanyalah pemeran kedua atau bahkan pemeran figuran. Begitu pula dalam hidup orang lain, kamu hanyalah pemeran kedua atau hanyalah figuran. Jadi sadarilah peranmu, dan hargai keputusan orang lain. Dengan begitu, orang lain pun akan menghargai keputusanmu dan bahkan mendukungmu.

Mendengarkan dan Memberi Saran saat diminta
Terkadang saat seseorang bercerita, kita terlalu bersemangat dalam menanggapi, bahkan memberikan saran berlebihan yang bahkan tidak dibutuhkan oleh orang tersebut. Pola ini perlu diubah, pahami bahwa seseorang bercerita terkadang hanya ingin didengarkan tanpa di-judge, tanpa dibanjiri dengan komentar, dan tanpa diberi solusi yang tidak ia butuhkan. Maka cukup dengarkan dengan baik, dan bila ia membutuhkan saran maka berikan saran darimu. 

Catatan penting yang harus kamu ingat adalah, kamu hanya memberikan saran dan biarkan dia memilih untuk mengikuti saranmu atau tidak. Jangan memaksanya untuk mengikuti saranmu, dia memiliki hak untuk menerima atau menolak. Sebagai mahluk sosial yang berakal, sudah semestinya kamu menghargai keputusannya bila dia menolak saranmu.

Menyadari Bahwa Orang Lain Tidak Bertugas untuk Memuaskan Keinginanmu
Tanpa kita sadari dalam suatu hubungan (keluarga/percintaan/pertemanan/dan lainnya), kita asyik memaksakan kehendak agar orang lain mengikuti dan melakukan apa yang kita inginkan.

Fatalnya, kita akan marah bahkan memusuhi mereka jika mereka tidak memuaskan keinginan kita. Kita bahkan tidak sadar bahwa sebenarnya kitalah pihak yang salah, sehingga tetap buta dan menganggap bahwa orang lainlah yang bersalah karena tidak sesuai ekspektasi kita. Ayo, perbaiki hal ini. Sadari bahwa orang lain memiliki kehidupan pribadinya, begitu pun denganmu. Tentunya kamu tidak akan nyaman jika orang lain memaksamu untuk melakukan keinginannya.

Jangan Memperbesar Hal Sepele, Temukan Solusi Bersama
Sering marah berlarut-larut dengan orang lain karena hal sepele? Jika kamu marah terus menerus karena hal sepele, justru orang lain akan semakin tidak peduli dan bahkan menjauh darimu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun