Mohon tunggu...
Via Mardiana
Via Mardiana Mohon Tunggu... Human Resources - Freelance Writer

Penulis Novel | Freelance Writer | Blogger | Traveller | Instagram : @viamardiana | Twitter: @viamardianaaaaa | Blog pribadi : www.viamardiana.com | Email : engineersukasastra@gmail.com atau mardianavia@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Bagaimana Jika Presiden Pilihanku Tidak Sama dengan Kalian?

9 April 2019   10:34 Diperbarui: 9 April 2019   10:52 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://geotimes.co.id

Tidak! Tidak! Saya tidak akan golput. Saya usahakan dan pastikan akan melakukan pemilihan presiden dan wakil presiden tanggal 17 April 2019 nanti. 

Saya rencanakan naik kereta dari stasiun Gambir jam 07.15 dan jika sesuai jadwal kereta akan sampai 10.25 di stasiun Bandung. Jarak ke rumah dari stasiun bandung sekitar 30 kilometer. Estimasi perjalanan sekitar 1 jam dan aku pastikan akan langsung ke TPS.

Kenapa saya 'effort' sekali hanya untuk perkara 'nyoblos'? Aduh teman-teman ini bukan perkara 'nyoblos' saja tetapi perkara masa depan negeri ini. 

Kalau dibayangkan hanya 1 suara saya saja tentu tidak akan berarti apa-apa, tapi jika yang memiliki semangat untuk 'nyoblos' nanti seluruh rakyat Indonesia maka ini adalah sebuah kemenangan demokrasi itu sendiri.

Namun, yang ini saya bahas kali ini bukanlah tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah. Saya juga tidak akan membahas perihal elektabilitas masing-masing pasangan calon presiden. Kali ini saya ingin membahas, bagaimana jika presiden pilihan saya tidak sama dengan presiden pilihan kalian?

Setiap kali membuka sosial media, saya sangat sedih diperlihatkan kawan sendiri saling emosi disebuah kolom komentar sebuah postingan. 

Entah apa yang terjadi jika mereka diizinkan untuk bertatap muka, mungkin saling tonjok, baku hantam, dan kekerasan lainnya. Beruntung saja, mereka dipertemukan didunia maya.

Setiap orang pada dasarnya memang berhak memilih siapa saja. Jangan mencela jika ternyata teman kita, sahabat kita, bahkan keluarga kita sendiri memiliki pilihan yang berbeda. Setiap keputusan yang diambil mungkin sudah dipikirkan matang-matang. 

Alasan kenapa sahabat-sahabat kita memilih calon presiden yang berbeda tentu mereka sudah tahu. Perbedaan pilihan tidak pernah salah. Yang salah hanyalah kita yang belum dewasa dalam menyikapi perbedaan.

Jangan mencela jika keluargamu memilih calon yang berbeda. Perbedaan itu wajar, kamu tidak berhak juga menjelek-jelekkan pasangan yang dipilihnya sebagaimana kamu tidak menyukai mereka yang menjelek-jelekan pasangan calon presiden pilihanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun