Mohon tunggu...
Via Mardiana
Via Mardiana Mohon Tunggu... Human Resources - Freelance Writer

Penulis Novel | Freelance Writer | Blogger | Traveller | Instagram : @viamardiana | Twitter: @viamardianaaaaa | Blog pribadi : www.viamardiana.com | Email : engineersukasastra@gmail.com atau mardianavia@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Kepemimpinan Tak Lagi Soal Usia, Pengalaman, ataupun Tipe

21 Desember 2018   09:31 Diperbarui: 21 Desember 2018   09:44 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sudah banyak berkembang, gaya kepemimpinan juga ikut mengalami perubahan. Dari zaman dulu yang hanya manut-manut dengan atasan, kini bisa langsung hajar badan dengan atasan. Dari dulu hanya bisa berbicara di belakang, sampai kini sudah berani melawan di ruangan meeting. 

Perkembangan cara memimpin memang akan mengikuti orang-orang yang hidup di suatu zaman. Ketika seorang pemimpin masih menggunakan 'jabatan' sebagai alasan untuk menekan, tentunya hal ini tak lagi menjadi solusi yang jitu agar memiliki sebuah tim yang solid. 

Adakah diantara kalian yang sering ngopi sama atasannya? Atau yang paling gila mungkin main game dengan atasannya? Tahukah kalian bahwa hal tersebut bukanlah hal yang tabu di zaman sekarang. Hal tersebut sah-sah saja untuk dilakukan apalagi tujuannya untuk memperkuat hubungan sehingga memiliki ikatan yang tak hanya soal atasan bawahan tapi juga teman. 

Cara yang bijak tentu sangat dibutuhkan dari masing-masing individu, sebab tidak jarang juga karena terlalu kebablasan malah menimbulkan konflik sendiri. Disinilah peran manusia sebagai makhluk yang memiliki akal untuk pandai menempatkan diri dan juga posisi. 

Di zaman sekarang, kepemimpinan tak lagi sekadar usia lebih tua, pengalaman lebih lama, atau tipe-tipe kepemimpinan yang dijunjung. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi seorang pemimpin. Tidak heran banyak bermunculan pemimpin-pemimpin muda dengan tipe kepemimpinan yang unik, sehingga tak jarang mereka pun mendapatkan penolakan dari anak buahnya. 

Fenomena ini tidak hanya terjadi di perusahaan-perusahaan swasta, tetapi juga di dunia pemerintahan dimana sudah banyak bermunculan anak-anak muda yang mencalonkan diri sebagai anggota dewan. Menjadi pemimpin adalah amanah, tanggung jawab seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan kelak. 

Baik pemimpin yang diktator maupun pemimpin demokratis sebenarnya memiliki tujuan yang sama, yakni untuk membawa kepemimpinannya lebih baik meskipun dengan cara yang berbeda. 

Kini menjadi pemimpin bukan soal lagi usia yang lebih tua atau pengalaman yang lebih lama. Setiap orang memiliki kesempatan menjadi pemimpin, dan setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang dia bawa. Hormati siapa pun pemimpin mu, suka tidak suka dia adalah orang yang akan bersama denganmu dalam sebuah tim. Jika terjadi perbedaan pendapat, cara bijak adalah dengan mengajak berdiskusi, bukan belajar saling mengumpat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun