Mohon tunggu...
Vetiana Halim
Vetiana Halim Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu dengan 4 anak

Ibu Rumah Tangga yang berharap komdisi negeri ini menjadi Berkah

Selanjutnya

Tutup

Money

Cegah Urbanisasi dengan Islam Kaffah

28 Februari 2021   19:20 Diperbarui: 28 Februari 2021   19:34 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh: Vetiana Halim

Kesalahan _mindset_ milenial membuat arus urbanisasi terus meningkat. Maka dibutuhkan adanya kampanye untuk mengubah _mindset_ untuk cari kerja ke kota, sehingga anak muda atau kaum milenial dapat menggali potensi ekonomi yang ada di desa. 

Untuk kepentingan kampanye tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mempunyai ide untuk meminta bantuan artis Dian Sastrowardoyo untuk mengkampanyekannya. (jabarprov.go.id/).

Dalam era kapitalisme seperti ini seharusnya seorang kepala pemerintahan harus berpikir lebih dalam dan jernih. Sehingga mampu melihat akar permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Kasus anak muda urbanisasi untuk mencari kerja ke kota bukan terjadi sekarang saja. Tapi sudah sejak dulu. 

Sebenarnya, alasan usia angkatan kerja meninggalkan desa adalah untuk mencari penghidupan yang lebih baik di kota. Kondisi ini dipicu oleh fakta terdapat kesenjangan pembangunan ekonomi di desa dan kota. 

Sejak kapitalisme diadopsi, pembangunan kota lebih diutamakan ketersediannya _public facilities_nya. Dari mulai pelayanan pendidikan dari tingkat dasar hingga Universtias hingga sarana kesehatan dari puskesmas hingga Rumah sakit dengan sarana lengkap. Juga sarana umum berupa jalan umum yang memadai sehingga memudahkan interkoneksitas berbagai kegiatan ekonomi. Hal ini membuat dinamika perekonomian berjalan dengan pertumbuhan yang lebih cepat dibanding desa.

Setidaknya kesenjangan desa dan kota bisa dicatat dalam poin-poin di bawah in
- kesenjangan pendidikan
- kesenjangan pembiayaan
- kesenjangan sarana kesehatan
- kesenjangan akses menuju pasar
- kesenjangan teknologi
- terjadi alih lahan karena kebijakan peningkatan sektor industri masuk desa. Sehingga terjadi kesenjangan produktivitas pertanian-industri.
- kapitalisasi lahan desa dengan adanya konversi lahan pertanian menjadi lahan industri. Di satu sisi, industrialisasi membutuhkan tenaga kerja, membuka lapangan kerja. Namun saat ini pun kita menghadapi adanya serangan tenaga kerja asing yang numpang hidup. Sehingga adanya induatrialisasi tidak berbanding lurus dengan penyerapan tenaga kerja.

Jadi jika kita ingin membuat kaum milenial menggali potensi ekonomi di desanya, pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang meningkatnya dinamika perekonomian desa seperti pendidikan yang memadai hingga level ahli, sarana interkoneksitas yang mudah dan nurah, agar mudah masuk pasar, pembiayaan tanpa bunga, sarana kesehatan yang memadai dan lain-lain.

Tentu pemerintah kapitalisme akan menghitung ketersediaan itu dengan "cost-benefit rasio", bukan dengan mindset menyediakan layanan untuk kepentingan masyarakat seperti halnya masa kehilafahan. Maka terlebih dahulu kita harus mengubah _mindset_ kapitalisme dengan Islam. Menyadari bahwa tugas pemerintah adalah melayani seluruh kepentingan masyarakat. Untuk itu dibutuhkan dakwah yang mencerahkan bahwa Islam lah yang akan menyelesaikan masalah urbanisasi ini melalui penerapan atauranNya yang paripurna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun