Mohon tunggu...
Verrell Elektranto
Verrell Elektranto Mohon Tunggu... Penulis - Author

Seorang pemuda yg gemar menulis dan mengulas persoalan bangsa yang kerap terjadi di tanah air.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejuta Misteri Negara Kesatuan

19 Mei 2020   07:27 Diperbarui: 19 Mei 2020   17:02 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan zona wilayah laut yang membentang luas antar pulaunya. Tanah air ini terdiri dari 17 ribu lebih pulau. Terdapat beraneka ragam suku dan budaya di dalamnya. Bahkan, semboyan yang terpampang di burung garuda Pancasila kita adalah "bhineka tunggal ika."

Semboyan tersebut berarti walau berbeda-beda tetap satu. Negara yang sempat menjadi macan asia ini memang memuat sejuta misteri di dalamnya. Mulai dari kisah legenda sang penguasa laut selatan, Nyi Roro Kidul hingga kisah rakyat "Robin Hood" tanah air yaitu Si Pitung.

Kultur dan budaya Indonesia kental dengan khas kebudayaannya masing-masing. Seperti misal suku Jawa, Minangkabau, Batak dan masih beragam lagi. Suku Jawa dikenal masyarakat sebagai orang yang santun dan tekun dalam bekerja. Suku Minangkabau diidentifikasi sebagai orang yang pandai dalam berbisnis. Sedangkan, Suku Batak diketahui sebagai orang yang tegas dan lugas dalam berbicara. Maka muncul istilah "Bekerjalah seperti orang Jawa, berpikir seperti orang Minangkabau dan berbicara seperti orang Batak."

Tak hanya seputar budaya khas yang dimiliki Indonesia, bahkan peninggalan leluhur agama Buddha di tanah air sempat menjadi salah satu dari 7 keajaiban di dunia. Candi Borobudur yang berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta ini telah menjadi 7 keajaiban dunia sejak abad ke-9. Namun, sayangnya candi tersebut bukan termasuk 7 keajaiban dunia lagi.

Membahas Yogyakarta tentu ada benang merah dengan kisah legenda sang penguasa laut selatan, Nyi Roro Kidul. Selain diyakini sebagai "Penjaga" laut selatan oleh masyarakat setempat, Nyi Roro kidul juga diyakini memiliki singgasana kerajaan di provinsi tersebut. Singgasana ia salah satunya berada di Pantai Parangtritis.

Turis atau pengunjung yang berwisata ke Pantai Parangtritis dianjurkan untuk tidak memakai atribut hijau. Hijau diyakini sebagai warna favorit dari Ratu penguasa laut selatan tersebut. Konon, barangsiapa yang memakai atribut hijau akan diculik oleh sang Ratu dan tidak akan pernah kembali.

Banyak masyarakat Indonesia menganggap Nyi Roro Kidul dan Kanjeng Ratu Kidul adalah sosok yang sama. Nyatanya, kedua tokoh tersebut memiliki substansi yang berbeda. Nyi Roro Kidul menurut legenda, merupakan putri tunggal dari Raja Munding Wangi Kerajaan Sunda. Sedangkan, Kanjeng Ratu kidul adalah sosok 'makhluk halus' yang telah bersemayam selama ribuan tahun lamanya di laut selatan tanah air.

Putri tunggal dari Kerajaan Sunda tersebut, mulanya bernama Dewi Kandita. Dewi Kandita sangat dihormati dan disegani oleh rakyatnya pada zaman itu. Sampai suatu ketika, salah seorang selir Raja Munding Wangi menyerang Dewi Kandita dengan sihir. Sihir itu berupa penyakit kulit berbentuk bisul di sekujur tubuhnya yang tidak dapat disembuhkan.

Melihat putrinya yang terkena penyakit kulit tersebut, Raja Munding Wangi terpaksa harus mengasingkan putri tunggalnya dari Kerajaan Sunda. Karena khawatir penyakit itu akan meresahkan dan menjadikannya bahan cemoohan rakyat. Akhirnya, Dewi Kandita mengasingkan diri ke Pelabuhan Ratu. Anehnya, laut seakan berkata pada dirinya untuk menceburkan dirinya.

Setelah Dewi Kandita menceburkan dirinya di laut selatan, secara tiba-tiba penyakit kulit yang dideritanya sembuh total. Kanjeng Ratu Kidul menyatu dengan sosok Dewi Kandita. Kanjeng Ratu Kidul mengamanahkan Dewi Kandita untuk menjaga laut selatan. Sehingga, sejak saat itu nama Dewi Kandita bertransformasi menjadi Nyi Roro Kidul.

Kisah lain yang tidak kalah menariknya, terjadi di kawasan ibukota Jakarta. Kisah rakyat "Robin Hood" Si Pitung begitu akrab di telinga masyarakat Indonesia, khususnya bagi suku Betawi. Jauh sebelum Indonesia merasakan kemerdekaan bangsa, Si Pitung legenda Betawi merampok saudagar-saudagar kolonial Belanda. Hasil jarahan tersebut lantas dibagikan Pitung kepada warga pribumi miskin. Karena aksinya tersebut Pitung dijuluki sebagai Robin Hood.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun