Pandemi Covid-19 saat ini membuat produktifitas banyak orang menurun. Pada anak-anak khususnya, mereka mulai merasakan kejenuhan akibat kegiatan yang dilakukan berulang setiap harinya.Â
Maka dari itu, banyak orangtua yang memberikan gadget kepada anak mereka untuk dijadikan solusi atau alternatif lain dalam mengatasi kejenuhan pada anak-anak.Â
Media Sosial, Game Online, dan beberapa aplikasi online lainnya akhir-akhir ini sering digunakan oleh anak-anak. Disamping itu, gadget juga diberikan guna memenuhi tuntutan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) akibat pandemi covid-19 yang tak kunjung usai.
Namun, sebenarnya hal ini tidak terlalu baik dilakukan terutama untuk anak dibawah usia 13 tahun. Penggunaan gadget terlalu lama dapat mengembangkan berbagai masalah mental seperti kecemasan, kesepian, rasa bersalah, risiko ADHD, dan perubahan suasana hati.
Maka dari itu, Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang berkegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik MDBPE-MBKM di Desa Winduasri memiliki solusi lain yakni dengan mendirikan "Taman Baca" bagi anak-anak di Desa Winduasri.
"Taman Baca" didirikan melalui Open Donasi yang telah dilaksanakan secara online pada tanggal 5 Juli s/d 25 Juli 2021. Kategori yang dibutuhkan adalah buku anak-anak, mainan anak-anak, dan donasi uang. "Taman Baca" ini nantinya akan didirikan di Desa Winduasri dan didonasikan untuk SDN Winduasri.
"Selama berkegiatan di desa ini, (saya) sering mengamati kalau sebenarnya mereka (anak-anak di Desa Winduasri) memiliki minat baca yang tinggi namun kurang memadai dalam segi fasilitas seperti buku cerita, buku pengetahuan umum di sekolah ataupun di rumah mereka masing-masing", ujar Tiofanni Ayuningsih, salah satu Mahasiswi KKN Universitas Pendidikan Indonesia.
Dengan adanya "Taman Baca" ini, para mahasiswa yakin bahwa ini adalah solusi atau alternatif yang lebih baik daripada pemberian gadget terlalu lama untuk menghindari kejenuhan pada anak di masa pandemi.
