Mohon tunggu...
Veronika Chintia Dewi
Veronika Chintia Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Simplicity is the key to happiness.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Film Dokumenter "Indonesia Calling" sebagai Saksi Perjuangan 3 Negara untuk Indonesia

26 November 2022   22:17 Diperbarui: 26 November 2022   22:39 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang mengalami masa kolonialisme selama 5 abad (1511-1945) lamanya. Indonesia di jajah oleh negara Portugis, Spanyol, Inggris, Jepang, dan yang paling lama adalah Belanda. Negara penjajah memilih menjajah Indonesia salah satunya karena rakyatnya yang tidak kompeten sehingga mudah di hasut oleh negara asing untuk diambil kekayaan alam nya. 

Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam melimpah terutama di dunia pertambangan seperti emas, batu bara, timah dan lain sebagainya. Hal tersebut yang membuat banyak negara ingin menguasai Indonesia.

Namun dibalik 5 negara yang ingin menguasai Indonesia, terdapat 3 negara yang kerap membantu Indonesia saat melawan penjajah salah satunya adalah negara Australia. Negara Australia membantu Indonesia untuk melawan Belanda karena Belanda ingin merebut kembali Nusantara setelah Perang Dunia ke II selesai.

Perjuangan tersebut terdokumenter dalam film "Indonesia Calling". Kalimat yang sering diserukan dalam film tersebut adalah "Australia mendukung Indonesia merdeka! Biarkanlah Indonesia mendapatkan kemerdekaan nya!". 

Film tersebut berdurasi 21.06 menit, dalam video tersebut digambarkan dan diceritakan bagaimana perjuangan Australia membantu Indonesia dalam meraih kemerdekaan nya dari Belanda. Bertahun-tahun warga Indonesia tinggal di Australia sebagai teman dan sesama penduduk kota disana, mereka saling mempelajari bahasa, budaya, adat, dan lain - lain. 

Warga Australia menyukai lagu adat Indonesia meskipun mereka tidak mengerti kata katanya tetapi mereka mengerti maknanya. 72 juta warga Indonesia menetap di pulau yang terkaya di dunia ini. Kekayaan yang dimiliki Indonesia yang paling menonjol adalah tambang timah, monopoli kina, tambang minyak dan perkebunan karet. 

Namun Belanda merampas semua keuntungan itu selama 3 setengah abad. Kekayaan yang di rampas oleh Belanda apabila di hitung sekitar 32 juta pondsterling atau 100 juta dollar per tahun.

Setelah merdeka pun, Belanda masih ingin mengeruk keuntungan itu, sehingga Australia tergerak hati nya untuk membantu negara Indonesia dengan mengirimkan kapal kapal mereka yang ada di Pelabuhan Australia, Brisbane, Melbourne, dan Sydney. Guna nya kapal tersebut untuk mengangkut senjata, kapal untuk mengangkat prajurit, dan yang lainnya.

Di dermaga para buruh kapal bercerita dengan pekerja Pelabuhan Australia menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua buruh kapal dari setiap negara tentang kejam nya Belanda, tentang kondisi buruk yang dilakukan oleh Belanda mulai dari gaji rendah, diperlakukan tidak layak, di siksa, dan kesejahteraan yang jauh dari kata sejahtera. 

Omongan tersebut menyebar dan para pekerja dari negara lain yang ada di dermaga pun berdatangan untuk mendengarkan. Akhirnya, situasi berubah menjadi pertemuan umum yang tidak direncanakan. Kelompok buruh kapal terdiri dari Eropa, India, dan China. 

Kelompok tersebut masuk ke dalam perkumpulan serikat buruh Australia. Ketika perkumpulan tersebut sedang dilaksanakan, ada yang bertanya tentang Piagam Atlantik kepada pejabat Australia, jawaban beliau adalah "Kami menurut janji melalui Kongres Perserikatan Buruh Dunia untuk mendukung kebebasan bagi semua bangsa termasuk Indonesia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun