Mohon tunggu...
Veronika Mayangsari
Veronika Mayangsari Mohon Tunggu... Guru - guru,dosen,ibu,istri, nara sumber yang fokus pada anak dan perempuan

menyukai hal yang positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Psychological Well-being bagi Guru di Masa Pandemi

3 Oktober 2022   19:38 Diperbarui: 3 Oktober 2022   20:44 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Dimensi penerimaan diri (self-acceptance)

Dalam teori psikologi yang membahas perkembangan manusia, self-acceptance berkaitan dengan penerimaan diri individu pada masa kini dan masa lalunya. Hurlock (1974) mendefinisikan self acceptance sebagai "the degree to which an individual having considered his personal characteristics, is able and willing to live with them"

Seorang guru diharapkan memiliki pandangan dan sikap positif terhadap dirinya, dimana hal tersebut akan terlihat dari kehidupan sehari-hari,  sehingga tentu saja hal ini dapat dijadikan contoh dan teladan bagi siswanya. Ketika mengajar di kelas guru dengan penerimaan diri yang tinggi akan selalu menyampaikan sesuatu dan memiliki pandangan yang positif terhadap segala hal yang berkaitan dengan pembelajaran maupun tidak. 

Di masa pandemi seperti ini, guru dengan penerimaan diri yang tinggi akan mudah menguasai kelas dan membangun situasi yang positif meskipun secara daring. Misalnya, dalam setiap pertemuan atau penyampaian pesan di WAG kelas, apa yang disampaikan selalu bermakna positif dan membangun. 

Guru yang memiliki penerimaan diri yang baik, maka akan mendorong siswa berperilaku yang sama. Namun sebaliknya, apabila seorang guru memiliki nilai yang rendah dalam dimensi penerimaan diri apalagi jika ia merasa kurang puas terhadap dirinya sendiri, merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi pada kehidupannya dimasa lalu, memiliki masalah dengan kualitas tertentu dari dirinya, maka hal ini menjadi lebih berat ketika masa pandemi seperti ini. 

Guru akan menjadi mudah frustasi, ketika mengajarpun guru tersebut akan selalu kurang puas dengan hasil anak didiknya, negative self-talk, kurang dalam memberikan apresiasi terhadap keberhasilan siswa, cenderung tidak mau memperbaiki kekurangan diri, dan tidak optimal dalam menggunakan kelebihan yang dimiliki. 

2. Dimensi hubungan positif dengan orang lain (positive relations with others)

Membina hubungan yang hangat dengan orang lain merupakan salah satu dari criterion of maturity yang dikemukakan oleh Allport (dalam Ryff, 1989). 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru yang memiliki dimensi tersebut akan dengan mudah diterima oleh orang tua siswa dan siswa.  Orang tua siswa akan merasa nyaman dan percaya terhdap keberhasilan Pendidikan anak-anak mereka, terutama dimasa pandemi seperti ini, layanan kepada orang tua dituntut prima.

Sebaliknya, guru yang kurang baik dalam dimensi hubungan positif dengan orang lain ditandai dengan tingkah laku yang tertutup dalam berhubungan dengan pimpinan, rekan kerja, bahkan orang tua siswa. Saat mengajar di kelas guru tersebut sulit untuk bersikap hangat, peduli, dan terbuka dengan siswa. Akibat yang timbul bisa mengarah ke dalam rasa frustasi dan mengisolasi diri karena tidak dapat mempertahankan hubungan yang baik dengan orang lain.

3. Dimensi otonomi (autonomy)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun