Mohon tunggu...
Veronika tampubolon
Veronika tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Melodi tertulis

Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Membangun Masyarakat dan Negara Bahagia dari Keluarga

21 Juli 2022   09:07 Diperbarui: 25 Juli 2022   09:01 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pixabay/Ernesto Velázquez 

Dikutip dari World Happiness Report 2022 yang disponsori oleh PBB, ada 10 besar negara dengan penduduk paling bahagia yaitu: Finlandia, Denmark, Islandia, Swiss, Belanda, Luxembourg, Swedia, Norwegia, Israel & New Zealand sedangkan Indonesia masuk dalam urutan ke 87 dari 146 negara. 

Apakah di masa depan Indonesia bisa meningkatkan kebahagiaan negara atau penduduknya? Bukan tidak mungkin hal tersebut dapat terjadi. Bukan hanya Indonesia, berbagai negara di dunia tentu berharap memikiki kualitas kehidupan penduduk yang meningkat.

Manusia hidup dengan bermasyarakat terutama di abad ke 21 ini, kehidupan manusia di bumi semakin terhubung satu dengan yang lain. Kualitas hidup tiap individu dipengaruhi oleh kualitas dari masyarakat dimana ia tinggal dan begitu juga sebaliknya. 

Masyarakat mempengaruhi kemajuan suatu negara dan negara-negara saling membutuhkan satu sama lain. Keluarga merupakan salahsatu hal penting yang mempengaruhi kemajuan dan kebahagian sebuah masyarakat. 

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bergabung karena hubungan darah atau pernikahan maupun adopsi.

Kualitas keluarga yang dibangun akan mempengaruhi tiap individu didalamnya dan tiap individu tersebut akan hadir menjadi bagian yang turut berkontribusi menentukan kehidupan masyarakat. Ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam membangun keluarga yaitu :

1) Pentingnya persiapan yang matang sebelum menikah

Beberapa orang tidak memaknai pernikahan dengan serius sehingga memutuskan menikah dengan mudah tanpa persiapan yang matang. Karenanya banyak terjadi perceraian, keberadaan keluarga yang disfungsional, broken home dan berbagai bentuk parenting yang bermasalah sehingga anak-anak menjadi korban.

Zaman sekarang populasi manusia di bumi sudah sangat banyak, yang perlu diperhatikan bukan lagi sekedar mau menambah kuantitas namun bagaiman membangun kualitas. Karena itu perlu sekali persiapan yang matang sebelum menikah. 

Hal itu berarti kedua pasangan perlu terlebih dahulu memahami makna sakral dari pernikahan, punya tujuan atau visi yang jelas dalam pernikahan, mempersiapkan kedewasan karakter dan spiritualitas masing-masing, saling mengenal sebelum menikah, memahami peran dalam berkeluarga dan jika berencana akan punya anak maka perlu belajar parenting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun