Mohon tunggu...
Elang Segara
Elang Segara Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang yang kuat dalam kelemahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Pantai Rindu Gunung

24 November 2020   10:06 Diperbarui: 7 Desember 2020   11:51 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Ayo berjalan di pinggiran pantai ini, sambil bergandengan tangan, meninggalkan jejak-jejak kaki di pasir putih, menikmati tiupan angin yang memberantakkan rambut grontak-grontakmu, upsss,, hihihi,, serasa prewedding gitu" pria ini selalu saja menggodaku setiap kali kami rekreasi yang kali ini dibawanya kami ke sebuah pantai."Emohhh.. malas... " Aku menolaknya dengan wajah cemberut. Sejujurnya aku tidak suka dengan pantai. Membosankan dan menjenuhkan. Hanya karena anak-anak ingin ke pantai, aku pun mengalah.

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita naik kapal tuhh sambil melaut?" Dia masih saja membujukku.

"Emohhh, malas, aku pasti mual, pusing karena ombaknya. Terakhir naik kapal laut, setiap pagi aku pusing, mual sampai muntah-muntah"

"Hmmm gak jelas,, rumahmu padahal dekat dengan pantai. Ada Pantai Bulbul, Pantai Binanga, Pantai Silintong, aigoooo, anak pantai tetapi..."

"Aku tidak suka bau airnya, aku tidak suka bau anginnya,, aku tidak suka warna airnya,, aku tidak suka semuanya berbau pantai, bikin aku jenuh"

"Jadi,, kemana aku harus membawamu?"
 
"Hmmm, bawalah aku ke gunung.."

"Ahhh naik ke gunung akan membuat lelah, ngos-ngosan ntar,, aishh gak usah"

"Masih ingat kisahku? Jatuh berguling-guling. Nyaris patah tulang, malah kupikir aku bakal mati waktu itu. Aku memiliki cerita buruk dengan gunung"

"Hahhh?! Lahh kenapa harus ke gunung kalau kenangannya buruk?"

"Hmmm,, setidaknya dalam kenangan itu untuk pertama kalinya aku mengagumi indahnya apa yang ada di bawah gunung. Pertama kalinya aku mengagumi pantai-pantai yang kau sebutkan tadi, aku melihat indahnya desa-desa yang dikelilingi pohon bambu, indahnya hamparan sawah hijau. Untuk pertama kalinya, aku melihat ternyata tempat-tempat yang aku nilai membuatku jenuh adalah tempat indah. Jadi, bawalah aku ke gunung supaya suntukku karena kejenuhan di bawah sini terobati" Pintaku padanya, berharap diwujudkannya membawaku ke gunung.

"Baiklah,, aku tidak bisa memahamimu. Bulan depan saja aku browsing tempat wisata gunung yaa"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun