Mohon tunggu...
Pendidikan

Pentingnya Waktu Bermain bagi Anak Usia Dini

20 Mei 2018   12:08 Diperbarui: 20 Mei 2018   13:06 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: http://www.parenting.co.id

Pendidikan merupakan landasan awal bagi manusia dalam mengoptimalkan diri dalam menjalankan suatu sistem kehidupan. Terdapat tiga jenis jenjang pendidikan resmi yang ada di Indonesia yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar adalah pendidikan umum selama sembilan tahun, diselenggarakan selama enam tahun di sekolah dasar dan tiga tahun di Sekolah Menengah Pertama. Sedangkan pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan bagi lulusan pendidikan dasar untuk dilanjutkan ke jenjang SMA/SMK dan pendidikan Tinggi merupakan kelanjutan dari pendidikan menengah untuk melanjutkan ke bidang Akademi/Universitas.

Sekolah formal di Indonesia dimulai sejak anak berusia 7 tahun, namun pada kenyataannya banyak orang tua yang sudah memperkenalkan anaknya pada dunia pendidikan sejak anak berusia 3 tahun yaitu dengan sistem belajar membaca dan berhitung (calistung). 

Hal ini dilakukan oleh orang tua karena ada persyaratan pada jenjang sekolah dasar yang mengharuskan siswanya untuk bisa membaca pada usia 7 tahun.

Usia 3 tahun merupakan fase dimana anak mulai belajar berinteraksi dan bersosialisasi. Pada usia tersebut seorang anak memang dapat diajarkan membaca dan berhitung namun dari segi psikis belum ada kesiapan mental bagi si anak.

Sistem pendidikan di negara Finlandia misalnya, ia menerapkan sistem pembelajaran dengan sedikit pekerjaan rumah sedikit waktu di ruang kelas dan lebih banyak membiarkan banyak waktu untuk bermain. Meskipun dengan penerapan sistem tersebut negara Finlandia tetap menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik ke 5 di Dunia. Hal ini terbukti dalam ajang survei PISA Finlandia pernah menjadi juara berturut-turut turut dalam acara tersebut. 

PISA diadakan setiap tiga tahun sekali dan sudah dimulai sejak 18  tahun lalu. Indonesia telah ikut bergabung sejak awal didirikannya PISA yaitu pada tahun 2000. Hasil tes terbaru tahun 2015 menunjukan bahwa performa siswa-siswi Indonesia masih tergolong rendah. Berturut-turut rata-rata skor pencapaian siswa-siswi Indonesia untuk sains, membaca, dan matematika berada di peringkat 62, 61, dan 63 dari 69 Negara.

Dalam hal ini pembanding atara sistem pembelajaran usia dini yang banyak di terapkan di Indonesia dan sistem pembelajaran yang diterapkan negara Finlandia yaitu membebaskan anak melakukan apa yang seharusnya dilakukan (bermain) sesuai dengan usianya, terdapat pengaruh yang besar. 

Pentingnya waktu bermain dipercaya dapat meningkatkan performa akademik siswa, membantu perkembangan kognitif, afektif dan sosial. Hal ini dkarenakan siswa tidak mendapat paksaan dan diberi keleluasaan sehingga mereka nyaman dan mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dan merasa bahwa bebelajar adalah suatu hal yang menyenangkan.

Untuk itu kita perlu memperhatikan hal kecil yang dianggap tidak berguna namun ternyata sangat besar manfaat dan pengaruhnya.

Sumber: https://m.detik.com/profesor-finlandia-perhatikan-kualitas-pengajaran  

www.ubaya.ac.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun