Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

My Mom is Super Tough

30 Juni 2021   09:08 Diperbarui: 30 Juni 2021   09:14 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

BAB.3 The Only Daughter

Masa pergolakan telai usai. Semua kehidupan mulai dibenahi. Pendidikan berjalan dengan lancar. Tidak ada lagi ancaman terhadap hak-hak anak.

Sekarang mama sudah semakin besar.  Kehadiran dua orang adik laki-laki menumbuhkan rasa tanggung jawab pada pribadinya.

Sebagai kakak, mama harus pandai menjaga dua orang adik yang masih usia balita. Adik pertama baru berumur 4 tahun bernama Muhammad Natsir. Adik kedua baru berumur 2 tahun diberi nama Gunawan. Pada saat itu mama baru kelas 3 SD.

Ketika nenek ke sawah, mama harus menjaga adik-adiknya di rumah. Jadi, nenek ke sawah setelah pulang sekolah. Sedangkan kakek sudah duluan di pagi hari.

Mama menjaga adik-adiknya dengan penuh kasih sayang. Satu di gendong dan satu dibimbing. Mereka tetap berbahagia main dengan teman yang lain.

Mama ibarat ibu bagi adik-adiknya. Menjaga, memandikan, bermain, dan memberi makan.

Dua orang adik mama memiliki sifat yang berbeda. Adik pertama orang yang pendiam dan pengertian sehingga tidak begitu menyulitkan mama saat menjaganya.

Adik kedua sifatnya keras, suka marah, dan suka ngambok. Kalau kita melihat dia sedang makan, prasangkanya kita melihat itu seolah-olah marah karena mkn ikan. Padhal itu tidak benar. Tetiba  dia akan berhenti mkn dan menjatuhkn badankebelakng. Yang menyebabkan kepalanya terbentur.

Untung rumah mama berlantaikan papan. Seandainya keramik atau seperti rumah orang sekarang, mungkin kepalanya sudah pecah dan berdarah.

Sungguh berat kesabaran mama menjaga adik kedua. Mama harus berhati-hati menjaga perasaannya. Supaya hal yang sama tidak terulang lagi. Jika dia makan, maka mama hanya bertugas mengambil nasi dan lauk secukupnya. Setelah itu tidak perlu lagi ikut campur, apalagi melirik kearah dia makan.

Begitulah keseharian mama. Pagi sekolah, siang menjaga adik sampai sore. Tidak hanya menjaga adik. Mama juga membersihkan rumah dan pekarangan.

Dia mengerjakan pekerjaan semampunya. Padahal baru kelas 3 SD. Namun, dia sudah memikul tanggung jawab seperti ini. Ini dikarenakn kehidupan ekonomi orang tua yang masih rendah.

Baginya, ini hal yang menyenangkan. Kesabaran dan keikhlasan meringankan beban yang dia terima meskipun diumur yang masih kecil.

Nenek dan kakek merasakan kebahagiaan mendapatkan anak perempuan satu-satunya yang bisa mengasuh adik. Anak perempuan yang meringankn beban orang tua.

Meskipun mama anak perempuan satu-satunya di rumah itu, tapi mama tidak berbesar hati dan tidak mau dimanjakan layaknya anak yang lain. Semenjak kecil mama berjiwa mandiri dan memiliki rasa ingin tau yang yang tinggi. Dia tidak mau berdiam diri. Semangat kerjanya sangat tinggi.

Ketika adik-adik diam dan main berdua, mama melakukan pekerjaan rumah yang lain seperti mencuci dan menyapu rumah. Hidup bersih yang diajarkan orang tua menjadi kebiasaan mama setiap hari.

Malam hari, mama mengaji dengan kakek. Semua teman sebaya datang ke rumah. Kelas V SD mama sudah pandai membaca Alquran dan khatam Alquran.

Setiap ada acara,mama diminta sebagai pembaca Alquran. Dia termasuk murid terbaik bacaan Alqurannya. Suara merdunya menenangkan jiwa pendengar. Akhirnya setelah tamat SD, mama dimasukkan sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA).

Cukup beruntung orang tua mama memilikinya. Kehadirannya menjadi hadiah terbesar dan memberikan kebaikan pada keluarga. Sungguh mama orang yang hebat dan berjasa.

Semoga kelak mama menjadi wanita yang mandiri, bertanggungjawab, rendah hati, penyabar, berkahlak mulia dan tetap terbaik serta bermanfaat untuk semua orang. Yang akan membawa mama kepada kesuksesan di dunia dan akhirat. Aamiin

Solok, 30 Juni 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun