Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadhan Bersama Umar (Part 13 Indahnya Berbagi Takjil Puasa +13)

25 April 2021   22:17 Diperbarui: 25 April 2021   23:53 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dopri/Menunggu beduk

Hari Minggu, hari yang menyenangkan bagi Umar. Bahkan hari yang ditunggu-tunggu setiap minggu. Jika sudah mengetahui hari Sabtu, Umar sudah memiliki segudang rencana di malam minggu.

Malam minggu menjelang tidur, Umar sudah siap dengan beberapa permohonan. Pertama, Umar ingin ke pasar sama umi. Kedua, Umar ingin buat sup buah yang banyak. Dan ketiga, Umar ingin berbagi takjil dengan teman satu komplek.

Permohonan ini dikabulkan umi. Saat sahur Umar bangun dengan mudah. Dia menikmati sup ayam cukup dengan kentang dan wortel.

Dia tidak mau melanjutkan tidur. Biasanya setelah sahur dan sholat subuh, Umar langsung bersiap tidur. Sedangkan sekarang, Umar tetap nongkrong di depan televisi. Maklum, hari minggu banyak film kartun anak-anak.

Film yang tidak mau dilewatkannya film dora-emon. Film yang dari dulu disukai anak-anak termasuk saya. Sampai sekarang film ini tidak ada duanya. Peminatnya selalu banyak.

Kalau Rasyid dia sangat suka siaran yang ada pendidikannya, seperti acara di TVRI. Rumah diwarnai suara mereka yang saling tukar-tukar siaran dan saling bertahan dengan siaran masing-masing.  Ya, begitulah anak-anak. Selalu ada saja bahan yang membuat mereka ada perbedaan.

Umar sudah capek berebut channel sama adeknya, dia merengek ke kamar. Dia ingat dengan rencana semalam dan mengajak umi ke pasar.

"Umi, Rasyid selalu ganti-ganti film Uda. Umar malas nonton sama dedek. Kita ke pasar aja lagi yuk mi", kata Umar menarik tangan umi.

"Jangan seperti itu dengan adek, nak. Rasyid masih kecil. Jadi Umar harus banyak sabar dan mengalah. Kalau sekarang ke pasar masih terlalu pagi. Umi mau beberes dulu", jawab umi memegang dagu Umar.

Umar mencari kerjaan lain. Dia mengambil penyiram bunga dan mengisi ke kran yang ada di garasi. Dia menyiram bunga-bunga umi yang sudah merindukan kasih sayang Umar. Karena kemaren Umar lupa menyiramnya.

Selesai siram bunga, Umar mengambil buku dan membaca halaman demi halaman. Dia membuat tulisan sesuai perintah soal. Masa yang sangat menyenangkan membaca dan menulis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun