Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ramadhan bersama Umar (Part 7 Berbuka Puasa Kedua di Kota Wisata)

16 April 2021   06:51 Diperbarui: 16 April 2021   06:57 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dopri/Berbuka puasa hari kedua

Berbuka Puasa kedua di Kota Wisata

Sahur kedua, Umar hanya minum air segelas air. Dia tidak suka minum air hangat. Kebetulan di rumah nenek air minumnya hangat karena tempat tinggal nenek sangat dingin. Lokasinya di kaki Gunung Merapi.

Air kamar mandi nenek serasa seperti air es yang mencair. Dinginnya sampai ketulang. Itulah sebabnya, nenek dan atuk suka minum pakai air hangat. Kebetulan saat itu air dingin hnya segels selebihnya air hangat.

Siang harinya, Umar kurang kuat dibanding hari pertama puasa. Baru jam sembilan pagi Umar sudah mulai tidak tudak bertahan.

"Mi, Umar haus. Boleh Umar minum", kata Umar haus melihat Rasyid minim teh manis.

"Sabar sayang, insyaallah Umar bisa tahan. Jangan mudah tergoda, Umarkan sudah berniat puasa semalam. Jadi yakinlah kalau Umar akan dijaga Allah", nasehat Umi.

Mendengar nasehat Umi, Umar terdiam dan kembali menonton. Umi sepertinya haris mengalihkan pikiran Umar. Kebetulan Umi baru siap membuat cerita untuk periapan buku solo "Ramadhan Bersama Umar".

Berhubung Umar sudah mulai bisa membaca dan lagi ketagihan membaca, maka Umi mengajak Umar membaca tulisan tentang "Berkunjung ke Rumah Bako".

Dia membaca kata demi kata. Meskipun lambat tapi Umi bangga punya anak masih TK sudah bisa membaca walau masih terbata-bata. Umi yakin dengan sering membaca, Umar akan lancar membaca.

Baru dua paragraf, Umar berhenti. Umi mencari siasat lain dengan mengajak Umar main congklak. Seperti biasa Imar bermain dengan lincah dan penuh strategi sehingga pada permainan tahap dua banyak lobang diranah congklak Umi yang kisong. Sekitar 3 lobang yang tak berisi anak congklak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun