Oleh: Vera Syukriana,S.Pd
Ibu
Sembilan bulan sepuluh hari
Kau mengandungku
Menanggung sakit dan leleh di ragamu
Sabar mananti kehadiranku
Ibu
Kau lahirkan aku
Bertaruh nyawa, berserah diri
Bersimbah darah, menyirami bumi
Kau dengar tangis pertamaku
Sebagai obat menyenangkan hatimu
Ibu
Jasamu tak akan terbalas
Walauku ganti dengan susu selautan
Walauku jaga dirimu sepanjang hayat
Ibu
Walauku beri emas berbongkah-bongkah
Walauku beri perak berbilah-bilah
Ini semua tak ada artinya
Ibuku, Kaulah wanita terhebatku
Yang selalu ada dikalaku butuh dirimu
Yang selalu tersenyum dibalik sedihmu
Menyejukkan hati dikalaku resah
Ibu, Kaulah wanita terhebatku
Selalu sabar menjalani hidupmu
Tabah menghadapi lika liku kehidupan
Selalu memaafkan ketika dihina
Ibuku...
Wajahmu semakin tua
Senyummu tak setegar dulu lagi
Tenagamu tak sekuat dulu lagi
Kini Kau mulai lemah
Matamu, tanganmu, kakimu
Semua mulai sakit
Tapi, Kau hadapi dengan tabah