Mohon tunggu...
Vera Syukriana
Vera Syukriana Mohon Tunggu... Guru - guru

meyakini dan mensyukuri adalah awal kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk Ibuku

22 Desember 2020   12:49 Diperbarui: 22 Desember 2020   13:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Vera Syukriana,S.Pd

Ibu
Sembilan bulan sepuluh hari
Kau mengandungku
Menanggung sakit dan leleh di ragamu
Sabar mananti kehadiranku

Ibu
Kau lahirkan aku
Bertaruh nyawa, berserah diri
Bersimbah darah, menyirami bumi
Kau dengar tangis pertamaku
Sebagai obat menyenangkan hatimu

Ibu
Jasamu tak akan terbalas
Walauku ganti dengan susu selautan
Walauku jaga dirimu sepanjang hayat

Ibu
Walauku beri emas berbongkah-bongkah
Walauku beri perak berbilah-bilah
Ini semua tak ada artinya

Ibuku, Kaulah wanita terhebatku
Yang selalu ada dikalaku butuh dirimu
Yang selalu tersenyum dibalik sedihmu
Menyejukkan hati dikalaku resah

Ibu, Kaulah wanita terhebatku
Selalu sabar menjalani hidupmu
Tabah menghadapi lika liku kehidupan
Selalu memaafkan ketika dihina

Ibuku...
Wajahmu semakin tua
Senyummu tak setegar dulu lagi
Tenagamu tak sekuat dulu lagi

Kini Kau mulai lemah
Matamu, tanganmu, kakimu
Semua mulai sakit
Tapi, Kau hadapi dengan tabah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun