Mohon tunggu...
Vera Subchanifa
Vera Subchanifa Mohon Tunggu... lainnya -

membiasakan diri untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Cara JNE Melayaniku…

11 November 2014   04:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:07 2064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

26 November 2014 nanti perusahaan pengiriman barang JNE akan merayakan ulang tahun ke 24. Selama 24 tahun, JNE memberikan pengalaman dan pelayanan terbaik kepada pelanggan secara konsisten. Saya pun ingin sedikit berbagi cerita bagaimana rasanya menggunakan layanan jasa antar JNE.
* * *
Memiliki usaha jual beli baju batik membuat saya sering berhubungan dengan perusahaan jasa pengantar barang. Usaha yang sudah saya jalankan sejak tahun 2012 tidak hanya melayani pembeli yang datang ke rumah, tapi juga pembeli secara online. Era digital seperti sekarang ini mendukung usaha saya semakin berkembang dan maju pesat. Pembeli tidak hanya luar kota, luar provinsi tetapi juga luar pulau.

Salah satu perusahaan jasa pengantar barang yang menarik perhatian saya yaitu JNE. JNE memiliki banyak gerai sehingga memudahkan saya dalam pengiriman paket baju-baju pesanan pembeli batik di toko saya. Tidak susah mencari kantor JNE di sekitar rumah saya. Cabang, agen, sub-agen dan gerai JNE tersebar di daerah – daerah. Senangnya lagi, saat hari libur JNE masih melayani pelanggannya.

Setiap datang ke JNE untuk mengirimkan paket baju ataupun paket yang lainnya saya selalu disambut penjaga JNE dengan 4S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan). Persis setelah saya berjalan dari kursi tunggu, jalan maju ke depan penjaga, saya langsung disambut dengan senyuman.

“Selamat siang mbak... “, penjaga selalu menyapa dengan senyum yang mengembang dan penuh nada sopan.

Bagi sebagian orang, ada tipe orang yang cuek dengan 4S tersebut. Ada yang berpendapat yang penting barang sampai, dan bayarnya murah. Tapi bagi saya unsur senyum, salam, sapa dan sopan sangatlah penting. Senyuman, salam, sapa dan sopan akan membentuk suatu kenyamanan antara dua orang yang berinteraksi. Saya pernah merasa kurang nyaman dengan seorang penjaga di perusahaan jasa pengantar barang (sebut saja Perusahaan Z) karena waktu saya akan mengirim paketan barang, penjaga itu menunjukkan wajah yang datar tanpa senyum. Entah karena penjaga tersebut sedang dirundung masalah atau karena alasan yang lainnya. Entah disebabkan oleh apa, tetap saja membuat saya jadi tidak nyaman. Hal tersebut membuat sebagian orang seperti saya lebih memilih tempat lain yang bisa memberikan pelayanan yang membuat kita merasa nyaman.

Setelah selesai mengirimkan paket baju melalui JNE, saya selalu memastikan paket yang saya kirim sampai ke tangan pembeli saya dengan baik. JNE memberikan fasilitas web yang memudahkan konsumen untuk melihat status pengiriman barang. Melalui www.jne.co.id tinggal memasukkan nomor resi JNE lalu Search. Kita dapat melakukan trace and tracking dengan cepat. Fitur tracking JNE sangat membantu bagi para pengirim barang maupun penerima barang. Kita dapat mengontrol dimana barang pesanan kita atau barang yang kita kirim. Apakah kiriman kita baru diproses, sudah sampai ke alamat tujuan, atau masih berada disuatu tempat.
Kehidupan tidak selalu menawarkan keindahan dan hal yang baik – baik saja. Apalagi dalam pengalaman mengirimkan barang saat menjalankan usaha jualan batik. Saat pesanan sedang banyak, saya pernah dalam sehari mengirimkan paket baju lebih dari 10 alamat yang berbeda. Setiap pengiriman paket saya selalu menuliskan alamat lengkap pada paket yang akan saya kirimkan. Termasuk menuliskan nomor telfon penerima paket.

Pernah suatu hari saya mendapatkan telfon dari pihak JNE yang mengabarkan bahwa kiriman paket saya untuk Ibu Lina di Palembang belum diberikan kepada Bu Lina karena rumah sedang kosong tidak ada orang. Pihak JNE meminta nomor telfon Bu Lina selaku penerima paket karena waktu itu saya terlewat menuliskan nomor telfon beliau. Satu hari dikunjungi, rumah kosong. Keesokan harinya kurir JNE datang lagi ke rumah Bu Lina, rumah beliau masih kosong juga. Karena rumah masih kosong juga maka kurir mengembalikan barang ke kantor JNE di Palembang.

Setelah beberapa hari paketan saya di kantor JNE Palembang dan Bu Lina belum bisa dihubungi maka barang di kirim kembali ke Semarang. Setelah barang sudah sampai semarang nomor Bu Lina bisa dihubungi. Ternyata Bu Lina sedang ada tugas di luar kota. Saya mendapat kabar dari kantor JNE Semarang bahwa paketan saya untuk Bu Lina bisa diambil dikantor JNE Semarang. Saya pun menjelaskan kepada pihak JNE terkait kondisi Bu Lina yang sedang ada tugas luar kota. Sehingga saya meminta barang untuk dikirimkan kembali ke Palembang. Tanpa saya mengeluarkan biaya lagi akhirnya 2 hari kemudian barang sudah sampai di tangan Bu Lina dengan selamat.

Dalam proses pengiriman paket untuk Bu Lina yang cukup panjang, customer service JNE sangat gampang untuk saya hubungi. Saya selalu mendapatkan respon yang cepat. Mereka sangat cekatan untuk menyelesaikan suatu permasalahan saat melayani para pelanggannya. Tetap mengedepankan adat kesopanan dan ramah tamah.

Pada sisi lain, tidak seperti perusahaan jasa pengirim barang yang lain. JNE memberikan estimasi waktu sesuai dengan ketentuan jenis layanan, bahkan sering lebih cepat.

Pengalaman tetangga sebelah rumah yaitu Ibu Anto (bukan nama sebenarnya) harus segera mengirimkan seragam suaminya yang tertinggal di rumah. Entah keteledoran sang istri atau kecerobohan sang suami, seragam yang harusnya ikut terbang ke Jakarta itu masih tertinggal di rumah. Seragam yang akan dikenakan saat pelantikan Pak Anto besok paginya itu harus segera disusulkan. Bu Anto memilih perusahaan jasa pengantar barang (sebut saja Perusahaan Z) untuk mengirimkan seragam Pak Anto yang tertinggal. Bu Anto sudah memilih layanan express, dengan estimasi akan sampai di tempat pelantikan suaminya maksimal pukul 7 pagi, karena acara pelantikan akan dimulai pukul 9 pagi. Keesokan harinya ternyata seragam Pak Anto sampai pukul 11 siang. Bu Anto merasa diberikan harapan palsu oleh perusahaan jasa pengantar barang tersebut. Kejadian itu membuat Bu Anto hampir digugat cerai oleh Pak Anto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun