Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tukar Takir Tradisi Persatuan yang Patut Dilestarikan

1 Juni 2020   14:40 Diperbarui: 1 Juni 2020   15:26 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan gambar : acara tukar takir rutin dilaksankan dewan kesenian Brebes selatan saat ramadan(2018)|dokpri

Takir secara filosofi Jawa adalah "nata pikir" yang artinya menata atau mengendalikan pikiran agar selalu berbaik sangka dan tertata. Membiasakan diri untuk berpikiran baik sehingga tercipta keseimbangan jiwa raga yang sehat.

Kalau takir secara bentuk adalah hidangan nasi dan lauk pauk sederhana yang di bungkus dengan daun jati atau daun pisang. Biasanya terdiri dari nasi dengan lauk dua macam bisa terdiri dari oseng sayur sederhana, tahu dan tempe goreng, gudangan/urab, gesek/ikan asin, telur dadar, mi goreng. Takir biasanya di buat pada acara tertentu seperi perayaan hari besar keagamaan, kerja bakti/gotong royong, ataupun tasyakuran.

Acara tukar takir adalah tradisi yang layak dilestarikan, sebuah budaya orang desa yang menciptakan persatuan dan kebersamaan. Pada acara tukar takir biasanya semua yang hadir akan membawa satu atau  lebih takir dengan lauk beragam, lalu dikumpulkan pada satu tempat.

Setelah semua acara tersusun nanti diakhiri dengan mengambil takir yang telah terkumpul tersebut dengan acak, jadi sebisa mungkin kita tidak mengambil takir yang kita bawa sendiri. Apapun lauknya akan terasa lezat apalagi bila dinikmati bersama-sama di tempat tersebut.

Suasana kebersamaan ini tidak mengenal status sosial, dari kepala desa hingga rakyat jelata semua makan seadanya dan duduk bersama untuk menikmati hidangan. Setelah acarapun mereka akan bersama-sama membersihkan tempat acara dan membagikan takir yang masih tersisa pada siapapun yang menginginkannya.

Dewan kesenian Brebes selatan hampir setiap tahun nguri-uri (melestarikan) budaya tukar takir, biasanya dilaksanakan pada bulan Ramadan. Acara di kemas untuk tujuan buka puasa bersama, tempatnya yang rutin dilakukan di bawah fly over Kretek. 

Kadang juga kegiatan dilaksanakan di masing-masing kecamatan di Brebes selatan, selain untuk kebersamaan juga untuk berbagi rejeki pada pedagang di sekitar. Dewan kesenian tetap akan menyediakan berbagai hidangan seperti kolak, gorengan dan lainnya yang di beli dari pedagang di sekitar acara.

Acara tukar takir selalu sukses, donatur dari mana saja memberikan berbagai macam makanan dan takir untuk dinikmati bersama saat buka puasa. Sebelum acara akan dilakukan berbagai tampilan seni dan ditutup dengan sholat maghrib berjamaan.

Mari lestarikan budaya daerah kita masing-masing sebagai wujud cinta tanah air. Satu budaya adalah satu bentuk persatuan sesuai dengan semangat pancasila dengan Bhinneka tunggal ika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun