Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi yang Merindu

28 Februari 2020   09:40 Diperbarui: 28 Februari 2020   09:41 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagiku tercuri mentari, yang telah meninggi saat mata ini menatap langit-langit kamar. Basuhan air dingin menenangkan kalbu yang tengah gelisah. MenemuiMu dengan malu yang makin merajai.

Pagiku terampas lelah, hingga waktuku untuk-Mu tak lagi diwaktu yang tepat. Maafkan kelalaianku karena urusan duniaku yang melenakan.

Pagiku merindu, lembut belaian kasih-Mu yang tak pernah henti menenangkanku walau aku tengah melupakan-Mu. Aku hanya ingin setia pada-Mu, memeluk semua cinta karena-Mu. Meneguk semua Ridho-Mu. Aku rindu.

Pagiku mengharapkan selalu hadirMu, menyapa jiwa suci yang kau berikan namun kini telah aku kotori. Aku malu, kubangan gelap telah melumuri hari-hariku tanpa mengingatMu. Aku malu merindukanMu. Dalam sujud dan simpuhku, ijinkan aku selaku menjadi kekasih-Mu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun