Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Hati-hati dan Teliti Melihat Tanggal Kedaluwarsa di Pusat Oleh-oleh

21 Februari 2020   11:41 Diperbarui: 21 Februari 2020   20:53 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pusat oleh-oleh dan kuliner khas Kendal, Jawa Tengah (Kompas.com/Slamet Priyatin)

Mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada makanan ataupun minuman adalah wajib hukumnya, apalagi yang sudah ada nomer dari Departeme Kesehatan. Fungsinya agar barang yang dijual masih layak dimakan oleh konsumen, jangan sampai meracuni pembeli hanya karena ingin dagangannya habis.

Ternyata masih saja yang tidak amanah, tidak mau rugi dan sangat mengecewakan. Saya alami langsung sekarang ini, benar-benar membuat hati kecewa. Mengapa sesama manusia tidak jujur? Padahal sangat bahaya memberikan makanan yang sudah lewat jatuh tanggal konsumsinya.

Kemarin (20-02-2020) saya ada kegiatan di Brebes, kebetulan karena esoknya (hari ini) mau ke Semarang jadi saya sekalian beli oleh-oleh khas Pantura. Kalau bawa telor asin sudah sangat biasa, maka pilihan saya jatuh pada kacang Bugares. Sebenarnya camilan satu ini aslinya dari Kota Slawi tapi banyak dijual juga di Brebes. 

Karena saya tidak paham tempat oleh-oleh yang bagus di wilayah ini maka saya tanya sama salah satu panitia di sebuah kegiatan yang saya ikuti, salah satu orang menunjukkan salah satu nama toko yang berjejer di sebelah barat jembatan sungai Pemali.

Karena beliau orang Brebes asli jadi saya percaya dan selepas kegiatan saya langsung ke sebuah toko oleh-oleh yang dimaksud.

Tokonya besar dan banyak macam oleh-oleh di situ, ada telir asin, pilus, kacang bugares, aneka keripik, dan masih banyak lagi. Saya langsung mencari kacang bugares yang ternyata tinggal 4 bungkus, saya ambil semua, satuannya 22 ribu. 


Saya lihat tanggalnya masih bulan Juli 2020, masih aman untuk jajanan kering. Sebenarnya setelah berkeliling saya mukai ragu karena beberapa bungkus makanan banyak debunya, seolah tak pernah tersentuh. Tapi saya tetap berbaik sangka, toko ini dipinggir jalan jadi banyak debu yang masuk.

Hari ini di Semarang baru saya ingat belum melepas label harganya karena kacang ini untuk oleh-oleh, jadi saya bongkar oleh-olehnya. Nah pas di label kedaluwarsa kok mengelupas, ternyata memang ditempel diluar plastik.

Yang mengejutkan di bungkus plastik yang disegel ada tulisan "exp 020220" alias 2 Februari 2020. Waduh sudah lewat jauh. Ternyata keempatnya sama kedaluwarsanya. Sangat kecewa ini.

Kepercayaan itu mahal, lebih mahal dari seharga sebungkus kacang bugares. Pengalaman ini saya bagikan agar pembaca lebih teliti dan berhati-hati melihat kemasan. 

Kekecewaan ini ada unsur kesalahan dari diri saya juga yang tidak teliti. Semoga tulisan ini bermanfaat dengan tidak ada maksud menjatuhkan pusat oleh-oleh atau toko manapun juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun