Mohon tunggu...
Vera Shinta
Vera Shinta Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community' (KBC)

Menulis adalah pelarian emosi paling sexy

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu

14 Agustus 2019   06:28 Diperbarui: 14 Agustus 2019   06:35 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aroma pagi mengingatkanku pada rindu

Bukan hanya rindumu dan dia, namun juga aku

Tidakkah kau lihat binar mataku saat melihatmu

Tidakkah kau rasakan gemuruh rinduku ingin memelukmu

Mungkin kau tahu

Namun sekat itu kau pertahankan 

Jurang pemisah sengaja kau buat

Untuk menyakiti dirimu sendiri

Saat kau tumpahkan rindumu pada dia

Bahagia berpendar dimatamu

Tubuhmu enggan menjauh darinya

Rindu yang begitu dalam melekat pada dua hati yang saling mengerti

Memiliki namun tak bisa selalu ada 

Mencintai namun tak mampu berkata

Rinduku melebur bersama pelukanmu dengan dia

Ada bahagia

Kita

Kau dia dan aku

Walau hanya sesaat dan akan kembali sepi

Bahagiaku akan selalu ada saat kau masih menyimpan rindu untuk dia

Darah yang mrngalir ditubuhnya adalah darahmu, darah kita

Biarkan rinduku dan rindumu menyatu pada kerinduannya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun