Pati-Sampah plastik merupakan sampah anorganik, dimana membutuhkan 50 -- 100 tahun agar sampah plastik dapat terurai oleh alam. Pada masa pandemi Covid-19 produksi sampah harian mencapai ratusan ribu ton.
"Pada masa pandemi  Covid-19 peningkatan sampah plastik membuat penerapan gaya hidup zero waste menjadi semakin penting," kata mahasiswa KKN Tim II Undip 20202, Vera Febriani, Sabtu (01/08/2020). Ia melaksanakan kegiatan KKN di Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Belum banyaknya warga yang menengetahui konsep zero waste juga menjadi pemicu masih banyaknya sampah plastik yang ada di lingkungan Desa Bakaran Wetan. Vera melakukan kegiatan sosialisasi konsep zero wasteyang diselingi 5S (Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu, Shitsuke) dan pendampingan pengolahan sampah.
Sebelum sampah diolah, Vera melakukan pengumpulan sampah melalui door to door.Pengolahan sampah plastik dimulai dari pembuatan ecobrick dari botol bekas yang kemudian diisi dengan sampah plastik yang telah dipotong-dipotong.Botol-botol yag telah dijadikan ecobrick kemudian disusun dan direkatkan menjadi sebuah kursi. Selain itu botol bekas juga dioalah menjadi tempat sampah yang disusun menyerupai tempat sampah dengan menggunakan benang.
"Harapanya kegiatan seperti ini dan budaya mengurangi sampah plastik dapat dilakukan secara berkelanjutan dan diterapkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," kata mahasiswa KKN Tim II Undip 20202, Vera Febriani, Sabtu (01/08/2020).
Editor : Rani Tiyas
