Mohon tunggu...
Vera Bahana
Vera Bahana Mohon Tunggu... WIRASWASTA -

mahasiswi tingkat akhir yang sangat suka menulis. mempercayai bahwa tulisan adalah salah satu warisan terpenting yang abadi untuk generasi selanjutnya. "tulisan adalah keabadian manusia"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidak Sekedar Cinta, Nikah Butuh yang "Ideal"

2 September 2016   08:33 Diperbarui: 2 September 2016   08:55 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menikah merupakan tujuan dari hubungan sepasang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai. Datangnya jodoh terkadang menjadi salah satu impian sesorang. Pada dasarnya manusia membutuhkan patner hidup yang akan mendampingi dalam segala kondisi dan mendukung kita didalam menjalani hidup dan untuk memilih patner hidup atau pasangan yang tepat, ibarat memilih sepatu di toko.  Terkadang kita menemukan model yang sangat kita sukai namun ukurannya tidak pas, terkadang pula kita menemui ukuran yang pas dengan kaki kita namun modelnya kurang nyangkut dihati.

Menikah bukanlah perkara yang mudah untuk dijalani. Perlu dipertimbangkan dengan siapa, bagaimana dan kapan hal tersebut tepat untuk dilakukan. Maka dari itu dibutuhkan pertimbangan dalam segala hal, seperti kondisi fisik,mental, maupun financial. Sebelum menjalani kehidupan baru pernikahan maka seseorang perlu mengetahui kondisinya sendiri terlebih dahulu dan kondisi dari pasangan yang akan menjadi patner hidup untuk selama-lamanya.

Menurut ilmu kesehatan wanita saat berada direntang usia 20-30 tahun menrupakan masa subur terbaik untuk hamil dan melahirkan anak pertama. Dikarenakan system reproduksi yang ada didalam tubuh sudah siap untuk bekerja secara maksimal atau bisa dikatakan sudah mencapai kematangan yang baik. Jadi jika seorang wanita ingin merencakan pernikahan sebaiknya di atas umur 20 tahun dan sebelum umur 30 tahun karena jika seorang wanita hamil pertam di bawah umur 20 tahun akan banyak resiko yang menunggu seperti lemahnya rahim yang akan membahayakan janin, perkembangan janin tidak akan maksimal karena system reproduksi dari calon ibu secara medis memang belum siap atau matang hal ini bisa saja menyebabkan keguguran dan resiko bayi lahir premature dan bagi si calon ibu bisa saja mengalami penurunan kondisi kesehatan fisik maupun mental.

banyak penelitian mengungkapkan seorang wanita yang menjadi ibu di usia  sebelum 20 tahun mengalami babyblues syndrome yakni dimana sesorang wanita dalam keadaan mental yang kurang baik seperti stress berlebihan atau gundah gulana saat melihat anaknya atau bayinya menangis atau si ibu merasa stress karena tidak tahu dan bingung dengan apa yang harus dilkukan dalam merwat bayinya. Hal ini disebabkan karena si calon ibu memang belum siap. Dan untuk laki-laki sebaiknya menikah dalam rentang umur 25 tahun keatas. Pada usia ini sesorang laki-laki sudah memiliki kematangan system reproduksi yang baik.

Secara psikologis seseorang yang menikah dini atau dibawah umur 20 tahun akan mengalami transisi mental yang akut. Maksudnya disini, yang seharusnya seorang di usia bawah 20tahun atau bisa dikatan umur belasan tahun yang sering disebut teenegers, masih mengalami emosi yang labil, meluap-luap, egoism tinggi, gairah hidup dan juga dalam proses pencarian jati diri. Beberapa penelitian pasangan yang menikah dibwah usia 20tahun beresiko bercerai.

Hal ini dikarenakan mental yang belum siap untuk berkomitmen menjalani kehidupan pernikahan yang berarti 2 kepala yang berasal dari latar belakang berbeda dan harus  hidup dibawah satu atap yang sama dengan dsegala problematika yang harus dihadapi. Maka sebaiknya wanita dengan rentang wakto20yahun keatas dan siap secara mental untuk menjadi dan menjalani segala kewajiban sebagai seorang istri. Dan bagi seorang laki-laki memang sebaiknya menikah disaat usia mendekati 30tahun karena di suisa ini seorang laki-laki sudah melalu masa labil dan bisa dikatan usia dewasa yang siap untuk berkomitmen engan pasangan hidupnya.

Menikah tidaklah hanya soal penyatuan dua insan yang saling mencintai namun juga peningkatan kualitas hidup dalam segala aspek, salah satunya aspek financial atau ekonomi. Salah satu penyebab terbesar keretakan rumah tangga disebabkan oleh masalah ekonomi. Ketidaksiapan dalam hal ekonomi akan berdampak buruk pada kerkunan rumah tangga, khususnya bagi seorang laki-laki yang memliki kewajiban sebagi kepala keluarga dan haru bertanggung jawab menafkahi istri dan anak. Begitupula dengan seornag wanita.

Memiliki karier dan penghasilan yang baik maka menjadi nilai plus karena dapat membantu perekonomian keluarga dan tidak bergantung pada suami 100% walaupun pada hakekatnya wanita tidak memiliki kewajiban untuk menafkahi keluarga. Maka dari itu, menikah sebaiknya harus mempertimbangkan masalah kemandirian secara ekonomi. Tidak mesti memiliki penghasilan tetap namun yang terpenting tetap berpenghasilan. Dan secara umur biaasanya wanita dan pria yang berada di usia 25 tahun keatas sudah memulai karier, selain itu jika memiliki anak di usia 20an tahun jika anak kita sekolah ataupun kuliah suata saat kita masih di usia produktif secara karier sehingga masih mampu untuk membiayai anak-anak yang masih bersekolah.

Alangkah membahagiakan jika pernikahan dilakukan diwaktu dan cara yang tepat serta dengan orang yang tepat. Pada dasarnya tidak ada patokan usia yang tepat untuk berkomitmen menikah dan untuk urusan jodoh itu sudahmenjadi rahasia Tuhan Yang Maha Esa. Namun alangkah bijaksananya kita sebagai manusia yang berakal mempertimbangkan segal hal sebelum melangkah baik itu dipertimbangkan dari aspek kesehatan atau medis, di usia berapa kondisi tubuh kita sebaiknya menikah.

Dari aspek psikologis di usia berapa mental dan karakter kita sudah stabil untuk siap menjalani hubungan yang lebih serius karena menikah membutuhkan kedewasaan. Serta dari aspek ekonomi yang sudah mandiri agar rumah tangga yang dijalani benar-benar mandiri tidak menyusahkan orang tua lagi ataupun orang lain. Jadi pada dasarnya usia yang ideal untuk menikah adalah pertimbangan dari diri sendiri dengan mempertimbangkan beberapa aspek dengan sebaik-baiknya. Baiklah sekian pembahasan kita kali ini semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua yang sedang mempersiapkan pernikahan maupun yang sudah menikah.  Terimakasih

FB: Vera Bahana

Twitter : @VeraBahana

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun