Mohon tunggu...
Vera
Vera Mohon Tunggu... Mahasiswa - ganbatte kudasai!

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Law School" Teka-teki Pelaku Kasus Pembunuhan Seorang Professor di Fakultas Hukum

3 Mei 2021   15:08 Diperbarui: 3 Mei 2021   15:20 9567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/lawschool.officialjtbc

Kalian setuju gak sih beberapa drama korea tahun 2021 ini bisa dibilang penuh teori dan membuat para penonton memutar otak untuk memahami ceritanya? Selain bikin muter otak, drama korea tahun ini pun bisa dibilang membuat penontonnya menjadi dedektif dadakan. Namun dibalik hal itu, terdapat unsur menarik yang bikin penonton kagum sekaligus penasaran akan kelanjutan ceritanya. Salah satunya drama korea terbaru ini, yaitu Law School.

Drama yang ditunggu-tunggu para pecinta drama korea ini tayang perdana pada hari Rabu, tanggal 14 April 2021 dan sukses membuat para penontonnya berdecak kagum dan menuai banyak pujian. Di Indonesia, bahkan tagar Law School ini sempat trending di sosial media twitter beberapa saat lalu.

Melansir dari Xsportsnews, setelah tayang perdananya, drama ini mendapatkan rating sebesar 5.1 persen secara nasional dan 5,7 persen untuk area metropolitan. Lalu bagaimana drama Law School ini bisa mendapatkan rating yang melejit pada tayangan perdananya?

Drama dari JTBC yang disutradai oleh Kim Seok Yoon dan ditulis oleh Seo In ini memiliki total 16 episode.  Drama ini pun mengangkat topik yang tak biasa, yaitu mengenai hukum. Di awal episode, sudah disuguhkan dengan jalan cerita dan kasus yang penuh teka teki yang membuat drama ini memikat para penontonnya.

Plot cerita dibuat sangat menarik dengan bumbu misterius, kasus pembunuhan, dan teori-teori hukum yang dikemas dengan apik yang membuat para penontonnya penasaran dan spontan mengatakan "keren". Pada akhir setiap episodenya pun memiliki plot twist yang membuat para penontonnya semakin gemas dan penasaran untuk menonton episode selanjutnya.

Selain itu drama ini pun dibintangi para aktor dan aktris ternama yang juga main di beberapa drama korea lain terutama yang bergenre misteri, jadi kemampuan mereka dalam berakting pun sudah tidak diragukan lagi. Bahkan ada salah satu scene yang dimana mereka one take langsung beres padahal dialognya terbilang padat dan rumit.

Opening drama ini pun menampilkan patung Dewi Themis yang merupakan The Queen of Justice atau simbol keadilan dan juga tagline "Truth and Justice Only by Law" yang nantinya akan menjadi tonggak drama ini.

Drama ini bercerita mengenai kasus pembunuhan seorang profesor di sebuah sekolah hukum, tepatnya di Fakultas Hukum Universitas Hankuk. Semua mahasiswa dan juga dosen-dosen pun terlibat dan dapat dicurigai sebagai pelaku atas kasus pembunuhan ini, sebab mereka memiliki latar belakang yang misterius dan juga saling berkaitan di masa lalu dengan profesor tersebut.

Sebelum adanya kasus pembunuhan, terjadi beberapa kasus yang melibatkan para professor dan juga mahasiswa yang nantinya juga berkaitan mengapa terjadi pembunuhan ini. Jadi, hal itu lah yang menjadikan para penonton suudzon kepada semua pemain terkait pelaku pembunuhan ini.

Para profesor yang mengajar di fakultas ini pun dulunya berprofesi sebagai hakim dan juga jaksa. Jadi dapat dibilang bahwa mereka sangat melek hukum. Selain itu, mahasiswa di fakultas ini pun terbilang cerdas dan jenius. Hal itu pun menjadikan drama ini semakin seru karena mereka semua yang melek hukum berhadapan dan terlibat langsung dengan kasus pembunuhan professor mereka sendiri.

Perlu diketahui, dalam drama ini kita harus teliti mengenai time stamp nya. Jika tidak, kita akan pusing sendiri karena alur yang maju mundur. Selain itu gerak gerik pemain ini pun wajib dicurigai karena semua berpotensi menjadi pembunuh Profesor Seo.

Misteri dimulai di saat mereka simulasi sidang, ketika salah satu mahasiswanya ingin memanggil professor Seo untuk mengikuti simulasi sidang. Namun, tak disangka ia malah menemukan professor yang sudah tak bernyawa di ruangannya dan ditemukannya barang-barang yang ganjil. Maka dari itu, detektif pun menyelidiki siapa pelakunya mulai dari mengidentifikasi jejak sepatu dan juga barang bukti. Para mahasiswa pun diwawancara sebagai saksi.

Tidak berhenti sampai di situ, di episode pertama semua barang bukti mengarah pada salah seorang professor yang mengajar mata kuliah hukum pidana bernama Yangcrates. Alih-alih mengelak, professor yang dulunya berprofesi sebagai jaksa ini pun malah mengikuti alur hukum yang dimana akan membuat ia menjadi tersangka. Namun yang membuat penonton gedeg, dimana sepanjang episode sangat meyakinkan bahwa ialah pembunuhnya, namun di akhir-akhir saat reka adegan barulah ia mengelak dengan menjelaskan fakta-fakta yang terjadi saat hari itu. Lalu siapakah pembunuhnya?

Di akhir episode ditampilan scene dimana salah satu mahasiswa yang juga keponakan dari professor tersebut juga terlibat, yaitu Han JoonHwi. Ia dikenal dengan mahasiswa yang memiliki kepintaran di atas rata-rata. Dijelaskan bahwa ia memiliki konflik personal dengan pamannya, salah satu pemicunya ialah kasus suap yang dilakukan pamannya ini dimana uang tersebut digunakan sebagai bentuk donasi terhadap fakultas yang membuat Han Joon Hwi geram dan tidak menyukai hal itu karena dianggap melanggar hukum. Selain itu, entah apa alasannya, harta warisan pamannya tersebut diberikan kepada Han Joon Hwi. Maka tak heran jika mahasiswa lain pun mencurigai Han Joon Hwi dengan asumsi bahwa ia membunuh pamannya tersebut demi warisan.

Scene-scene yang dibuat untuk meyakinkan penonton pun berhasil, para penonton beranggapan Joon Hwi lah pembunuhnya. Bahkan istri dari professor tersebut mengingkan autopsi ulang untuk membuktikan bahwa Joon hwi lah pembunuhnya. Seiring berjalannya setiap episode, Joon Hwi pun ternyata bukanlah pembunuhnya. Banyak hal ganjil di sini, mulai dari terkuaknya istri professor sendiri yang ternyata memanipulasi hasil autopsi. Seakan semua dibuat sandiwara dan penonton pun serasa dioper-oper dan dibuat pusing siapa pembunuh sebenarnya.

Lagi-lagi di episode selanjutnya pun penonton dioper-oper dengan munculnya kasus Wakil Dekan yang ternyata ialah yang mencuri salah satu barang bukti. Hal itu ia lakukan dengan alasan yang membuat penonton sontak berkata "hah?" wkwk. Hal ini juga berkaitan dengan salah satu mahasiswa yang ternyata merupakan anak dari Wakil Dekan tersebut. Bahkan wakil dekat tersebut pun mengakui bahwa ialah pembunuh prosessor Seo. Hal itu pun ia sampaikan di sidang pengadilan. Namun pada akhirnya pun hal itu tidak bisa menguatkan bahwa ialah pembunuhnya.

Selain hal itu, drama ini dibuat menarik dengan scene-scene di dalam kelas. Para mahasiswa pun diberi kasus-kasus nyata yang terjadi saat itu untuk dianalisis dan dipecahkan bersama. Drama ini juga mengangkat kisah seorang mahasiswa yang dulunya tak pandai dalam diskusi kelas, bahkan sampai mual karena tidak bisa menjawab pertanyaan dosen namun seiring waktu berkat keseriusannya dalam belajar hukum ia pun ternyata terbilang pandai. Bahkan ia dipercaya Professor Yangcrates untuk menangani sebuah kasus. Selain itu, adanya atmosfer keambisan para mahasiswa  dalam menuntut ilmu, dan juga persaingan dalam masalah nilai.

Bagi orang awam yang tak terlalu paham hukum, teori-teori hukum, pasal-pasal, dan juga analisa kasus pun terbilang dapat menambah wawasan. Semua adegan-adegan di masa lalu dan latar belakang serta kejanggalan para mahasiswa dalam drama ini pun benar-benar berkaitan dan bisa saja menjadi pemicu timbulnya kasus ini dan hal ini pun membuat penonton menjadi detektif dadakan.

Saat ini baru sampai episode 6, saya masih tidak bisa suspect siapa pembunuh dan dalang dari kasus ini. Hal ini lah yang juga menjadi daya tarik tersendiri dari drama ini dengan membuat penonton tidak sabar untuk menonton episode selanjutnya dan ingin mengetahui siapa pembunuh dan juga dalangnya.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun