Perayaan Anime Day jatuh pada tanggal 15 April. Namun, pada tahun ini perayaan anime di Indonesia ramai dibicarakan pada hari ini, 16 April. Hastag Anime Day trending di sosial media twitter siang ini dengan 22,2 ribu tweet.
Bulan April mengingatkan saya pada salah satu anime yang sangat membekas bagi saya karena karakter dan plot cerita yang menarik yaitu Your Lie in April atau Shigatsu wa Kimi no Uso.Â
Serial manga dari anime ini dibuat oleh Naoshi Arakawa, diadaptasi menjadi anime tahun 2015 dan pada 2016 anime ini telah diadaptasi menjadi sebuah film live action.Â
Manga dari anime ini ini dinobatkan sebagai Best Shounen Manga dalam ajang Kodansha Manga Awards ke-37. Selain itu, manga ini pun pernah masuk ke dalam nominasi Manga Taisho ke-5.
Anime dengan 22 episode ini memiliki genre romantical drama dan musical. Anime ini dikemas dengan nuansa ceria dan unsur komedi di awal, namun memiliki plot twist tak terduga yang bikin nyesek di endingnya. Â Tak hanya bagi para penyuka anime, namun orang awam yang menonton anime ini pun banyak yang dibuat tidak bisa move on.
Sebelum mengulas tentang animenya, sepertinya saya juga harus membahas sedikit mengenai soundtrack dari anime ini yang bakal bikin kalian gagal move on sama anime ini yaitu Hikaru Nara-Goose House, Nanairo Symphony-Coala Mode, Kirameki-Wacci, dan yang terakhir yaitu Orange-7!!. Anime ini terkenal dengan opening yang membara yang bikin kita tidak bakal menyangka dengan ending yang tak terduga.
Anime ini menceritakan seorang anak yang sangat mahir memainkan piano, yaitu Arima Kousei. Ibunya Arima juga merupakan pemain piano yang handal dan terkenal pada masanya, maka dari itu tak heran jika Arima dilatih bermain piano sedari kecil oleh ibunya.Â
Saat itu pun ibunya memiliki penyakit yang membuat ia tak bisa melanjutkan hidupnya sebagai pianis, namun ia tetap bisa melatih Arima. Oleh karena itu, ibunya sangat berambisi dan melatih Arima dengan keras, bahkan sampai memakai kekerasan. Namun berkat didikan ibunya yang keras itu ia berhasil memenangkan ajang kompetisi bergengsi di Eropa.
Namun usaha kerasnya itu tak dihargai oleh ibunya sehingga ia meluapkan amarahnya sebelum beberapa hari ibunya meninggal. Alasan Arima bermain piano pun untuk membuat ibunya senang dan berharap agar ibunya sembuh, namun setelah kematian ibunya ia kehilangan semangat untuk bermain piano. Selain itu, ia juga memiliki trauma yang menyebabkan ia tidak bisa mendengar suara tuts dari piano. Ia beranggapan bahwa itu adalah hukuman bagi dia karena telah membentak ibunya. Setelah itu, ia sudah tidak pernah memainkan piano lagi.
Memasuki unsur romansa dari cerita ini yaitu ketika Arima bertemu dengan gadis cantik berambut kuning yang sedang memainkan biola bersama anak-anak di sebuah taman, gadis itu bernama Miyazono Kaori. Namun pertemuan pertama mereka bukanlah pertemuan yang menyenangkan karena suatu kesalahpahaman.
Tak sampai di situ, ternyata hari itu Kaori akan tampil di ajang kompetisi biola dan ia mengajak Arima untuk menonton. Karena Arima memiliki trauma karena music, maka ia menolak. Namun karena dipaksa oleh Kaori maka akhirnya arima mengiyakan permintaan tersebut. Baru setelah hal itu, ia malah menjadi dekat dengan Arima dan Kaori mulai sering mengajak Arima berjalan-jalan.
