Mohon tunggu...
Venusgazer EP
Venusgazer EP Mohon Tunggu... Freelancer - Just an ordinary freelancer

#You'llNeverWalkAlone |Twitter @venusgazer |email venusgazer@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Biasakan Tanpa Nasi Sejak Dini

15 November 2021   21:04 Diperbarui: 15 November 2021   21:16 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: medan.tribunnnews.com

Sebuah artikel Kompasiana berjudul "Apakah Hanya Beras?" menggugah saya untuk turut berbagi. Sudah lama rasanya tidak berbalas pantun lewat artikel di Kompasiana ini.

Lanjut, ya beginilah nasib perut orang kita. Kalau belum makan nasih rasanya belum berasa kenyang. Jadi jangan heran, hanya orang kita yang makan bisa bisa bercampur dengan nasi.

Sekedar berbagi, sejak usia dini kami membiasakan anak-anak untuk mengkonsumsi makanan karbohidrat pengganti nasi sebagai makanan utama. Misalnya jagung, Ubi, Ketela Rambat, atau buah-buahan yang bisa direbus seperti pisang kepok.

Apakah makanan tersebut hanya untuk cemilan semata? Tidak. Karena jagung atau ubi rebus akan menjadi menu utama sarapan dan makan siang.

Mungkin terkesan ekstrim karena tanpa kehadiran nasi. Namun kenyataannya tidak ada yang protes atau menjerit kelaparan. Bahkan anak-anak sangat menyukai.

Pernah kami bertanya apakah merasa lapar? Jawabnya tidak. Apakah ada perubahan aktivitas misalnya menjadi malas-malasan? Tidak juga. Anak-anak tetap mampu beraktivitas seperti biasa.

Sebagai variasi jagung atau ubi-ubian yang direbus tidak disajikan plain saja. Jagung tidak direbus bersama bonggolnya tetapi dipritili terlebih dahulu baru direbus. Baru kemudian diberi toping. Bisa parutan kelapa dan gula atau parutan keju ditambah kental manis. 

Sebenarnya tujuan awal adalah memberi asupan sehat kepada anak-anak. Sehat dalam artian ada keseimbangan apa yang kita konsumsi. Dalam tradisi Cina makanan memiliki unsur panas dan dingin. Jika terlalu sering makan makanan yang berunsur panas maka bisa menyebabkan panas dalam.

Panas dalam dipercaya sebagai salah satu sumber gangguan kesehatan khususnya pada anak-anak. Mulai dari demam dan sakit perut.

Proses memasak yang menggunakan minyak goreng dan santan merupakan akan menghasilkan makanan berunsur panas. Jadi perlu diseimbangkan dengan makanan-makanan yang direbus dalam pengolahannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun