Desa Pagedangan memiliki banyak potensi di dalamnya, baik potensi SDA dan juga SDM-nya.
Masyarakat Pagedangan mayoritas bermata pencaharian di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain di ketiga sektor tersebut, masyarakat juga bermata pencaharian di bidang jasa yang mayoritas berprofesi sebagai guru (sumber: data RPJM 2018). Maka tak heran di desa tersebut terhampar luas kebun-sawah-ladang dengan berbagai jenis tanaman, seperti: padi, jagung, tebu, cabai, pepaya hingga kayu sengon dan masih banyak lagi.
Peternakan yang sempat tim kunjungi adalah peternakan bebek. Peternakan bebek "Barokah 75" tidak hanya menjual-belikan bebek tapi juga telur bebek dan juga pakannya. Selain menjadi penyuplai bebek, peternakan ini juga menjadi penadah telur dan bebek dari peternakan lain. Selain peternakan tim juga mengunjungi tambak ikan di beberapa titik lokasi, yakni budidaya ikan lele di supit urang "Budidaya Ikan Lele Timur Lesti" milik kelompok budidaya, dan juga tambak yang dikelola perorangan di area Sumber Kembar. Ikan yang dipelihara di tambak pun berbagai macam mulai dari Gurami, Lele, Mujaer, sampai Ikan Koi pun ada dibudidaya di tambak warga.
Tak lengkap rasanya apabila memiliki kelompok budidaya tapi tidak memiliki kelompok pengolahan produk. Ya! Selain kelompok budidaya di dusun Supiturang-Pagedangan terdapat kelompok pengolahan ikan lele untuk meningkatkan "value" dari ikan lele itu sendiri, dengan si "Brekele" sebagai brand ambassador mereka. Brekele sendiri memiliki arti Berkah Kelompok Lele. Ikan lele pun disulap menjadi berbagai macam produk olahan hingga tak meninggalkan sisa dari ikan lele tersebut. Produknya berupa stik, amplang, sumpia, juga diolah menjadi lele asap.
Di Desa Pagedangan juga terdapat sanggar seni "Mudra Ganesha". Mudra diambil dari salah satu gerak tarian, dan Ganesha yang melambangkan pengetahuan. Di sanggar ini tidak hanya sebagai tempat untuk menari, namun warga juga diajarkan untuk membuat alat-alat kesenian seperti kostum tari, topeng dan masih banyak lagi. Tentu saja kegiatan tersebut menjadikan warga lebih produktif, dan warga di daerah tersebut diajarkan oleh pengelola sanggar yang juga sekaligus homestay untuk menjadikan (red: mengelola) rumah mereka agar layak menjadi homestay untuk tamu yang berkunjung.
POKDARWIS atau Kelompok Sadar Wisata di Pagedangan juga sudah mulai merintis beberapa usaha wisata di antaranya Wisata Pemandian Sumber Kembar, dan juga Wisata Jelajah Sungai (Tubing) "Qinewtan". Kedua wisata tersebut selain fasilitas sesuai namanya dan juga menawarkan fasilitas outbond. Sayang sekali tim KKN UM 2020 merupakan KKN Edisi Covid-19 sehingga tim tidak dapat mencicipi keseruan berwisata tubing di Qinewtan ataupun berenang di Sumber Kembar, karena sektor wisata tidak memiliki izin beroperasi dan harus tutup sementara dikarenakan pandemi ini.