Mohon tunggu...
Velia Septinaulia
Velia Septinaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Kakek Penjual Mainan Tradisional Usia 70 Tahun

3 Desember 2022   16:25 Diperbarui: 3 Desember 2022   16:31 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta -Hiduplah seorang kakek yang benama Sumanto warga Purwosari, Jawa Tengah. Kakek ini hidup hanya sebatang kara, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari beliau berjualan mainan tradisional. Nampak usianya yang sudah tua dan fisiknya melemah tetapi beliau mempunyai semangat dan pantang menyerah untuk mencari uang dengan menjual mainan tradisional.

Pada saat acara Muktamar 2022 berlangsung di Solo kakek Sumanto berjualan mainan nya di depan gedung De' Tjolomadoe (18/11). Karena adanya Muktamar 2022 yang diselenggarakan selama 3 hari pada tanggal 18-20 November ini sehingga pengunjung dan para peserta hadir dari seluruh Indonesia.

" Ya sehari bisa empat mainan, kalo dinominalkan hanya Rp. 30.000 saja. Dari penghasilan itu setengah saya kumpulkan untuk membeli beras dan kebutuhan hariannya," ujar Sumanto.

Selain itu, beliau mengungkapkan tidak dapat bantuan dari pemerintah. Sehingga ia tetap berjualan seperti ini untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan pokok, namun tidak sedikitpun niatnya untuk menyerah berkeliling menjual mainan tradisional yang terbuat dari kayu dan bambu.

" Bantuan dari pemerintah, saya tidak mendapatkannya. Maka nya saya tetap berjualan, jika tidak jualan saya hidup dan untuk makan dari mana, ekonomi saya sangat sulit " ungkapnya.

Namun, ternyata kakek Sumanto mempunyai keluhan penyakitnya di bagian mata yang sudah mulai katarak dan pendengarannya sudah tidak jelas lagi. Sehingga beliau tetap semangat bekerja keras untuk kehidupannya. Meskipun keuntungan penjualan mainan tidak seberapa, kakek Sumanto tetap semangat menjalani profesinya sebagai penjual mainan tradisional. 

" Hasil penjualan tersebut, saya kumpulkan untuk berobat mata dan pendengarannya dengan biaya yang cukup mahal, insyallah saya bisa nabung," tutur Sumanto.

Senyum tampak diwajah seorang kakek dengan keringat yang bercucuran membasahi tubuhnya, Beliau sabar menjalani hidupnya yang saat ini berjualan dan menawarkannya kepada pengunjung di kawasan Muktamar. Saat wawancara menanyakan memulai dari jam berapa beliau berjualan. 

" Saya dari sekitar jam 8 pagi sudah mulai jualan hingga malam hari, hari ini baru tiga yang beli mainan dan kadang-kadang jualannya tidak laku sama sekali ," ungkapnya.

Beliau mematokan harga mainannya tersebut berkisar antara Rp. 5.000 hingga Rp. 15.000 per mainan tradisional anak tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun