Mohon tunggu...
Vebryana Purba
Vebryana Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana

Happy reading!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mari Jaga Danau Toba Bebas dari Pencemaran

28 Juni 2021   23:06 Diperbarui: 28 Juni 2021   23:14 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Danau Toba terletak di Provinsi Sumatera Utara memiliki luas permukaan 1.124 km2 (112.400 ha), volume danau sekitar 256,2 km3 (256,2 x 109 m3) dan kedalaman maksimum 508 m(1). Dengan memiliki karakteristik fisik seperti itu Danau Toba menjadi danau terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Danau ini memiliki panorama alam yang sangat indah, sehingga membuat orang-orang yang melihatnya merasa takjub. Maka dari itu Danau Toba di nobatkan sebagai salah satu kawasan strategis nasional untuk sektor pariwisata sebagaimana yang tetuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008.

Bahkan danau ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai sumber air minum, penunjang perekonomian masyarakat melalui budidaya perikanan dengan keramba jaring apung (KJA), industri pariwisata, kegiatan transportasi air, dan penunjang berbagai jenis inudstri seperti kebutuhan air untuk industri. Namun sayangnya, seiring berjalannya waktu kualitas air Danau Toba perlahan menurun.

Penyebab dari kualitas air di Danau Toba tercemar dikarenakan beberapa faktor seperti limbah domestik yang berasal dari perumahan, hotel, industri, dan tempat lainnya yang dibuang secara langsung ke danau tanpa diolah terlebih dahulu, limbah yang berasal dari budidaya ikan dalam keramba jaring apung (KJA), sebab pakan yang digunakan tidak ramah lingkungan. Terlebih lagi setiap harinya tentu pemberian pakan ikan berton-ton sehingga membuat kualitas air keruh dan menyusut, dan adanya tumpahan minyak dari perkapalan di sekitar danau membuat kualitas air menjadi keruh dan menimbulkan bau.

Akibat dari pencemaran ini adalah masyarakat kesulitan dalam mengakses air bersih, munculnya berbagai penyakit akibat mengkonsumsi air tersebut sehingga berdampak buruk bagi kesehatan, dan rusaknya ekosistem danau sehingga berimbas pada lingkungan yang ada disekitarnya.

Maka dari itu terdapat beberapa strategi pengolahan Danau Toba untuk meningkatkan kualitas air danau, yaitu dengan:

  • Memberikan sangsi kepada pabrik atau industri berupa teguran, surat peringatan, atau pencabutan izin jika ketahuan membuang limbah secara sembarangan.
  • Diharapkan setiap pabrik atau industri memiliki IPAL yang sesuai dengan kapasitas produksi masing-masing.
  • Melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat menjaga Danau Toba bebas dari pencemaran.
  • Diharapkan para wisatawan yang datang ke Danau Toba dapat menaati peraturan yang sudah ditetapkan agar tidak membuang sampah secara sembarangan serta menjaga fasilitas umum.
  • Pemerintah perlu memperhatikan kembali penataan ruang KJA agar KJA tidak menumpuk pada satu lokasi saja.
  • Setiap pemiliki KJA perlu menerapkan zero waste, yang dimana KJA diwajibkan memasang net (jaring) untuk menampung feses ikan, sehingga tidak terakumulasi ke dasar perairan.
  • Pemerintah melakukan program monitoring untuk mengukur kualitas dari air dengan parameter fisik-kimia seperti pH, suhu, warna, BOD, COD, TSS, dsb.

Diharapkan dari beberapa strategi pengolahan yang sudah di jelaskan dapat membantu dalam mengurangi pencemaran yang ada di Danau Toba. Sehingga kualitas perairan Danau Toba terjaga dan keindahan alamnya kembali terpancar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun