Mohon tunggu...
Eka noor febriani
Eka noor febriani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

tenggarong, KALTIM - Malang, JATIM

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Nusantara Menjadi Pertemuan Interaksi Agama dan Budaya

15 November 2018   02:08 Diperbarui: 15 November 2018   02:52 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebutan Nusantara pertama kali digunakan oleh Ki Hadjar Dewantara, pejuang kemerdekaan dan pendiri Taman Siswa. Nusantara Secara etimoologis berasal dari dua kata yakni: nusa dan antara, dibaca Nusantara. Nusa (bahasa sansekerta/bahasa kawi) berarti pulau, tanah air. Antara berarti jarak, selang, sela, diantara dua benda. Nusantara adalah pulau-pulau yang terletak diantara Benua Asia dan Australia, diapit oleh dua lautan yaitu laut India dan laut Pasifik.

Perkataan Nusantara diperuntukan khusus untuk negara Indonesia yang merupakan negara penganut Islam terbesar nomor satu didunia dengan jumlah 182.570.000 orang. walaupun Indonesia 88% penduduknya penganut agama islam, akan tetapi Indonesia bukanlah negara islam. Penduduk yang menganut agama islam dikenal dengan sifatnya yang toleransi dan moderat.

Mungkin kita bertanya-tanya, bagaimana bisa Islam menduduki negara Indonesia sebagai agama mayoritas? padahal sebelum islam ada agama tua seperti Hindu-Buddha yang dianggap agama tertua di Asia dan salah satunya Negara Indonesia ? sekarang perhatian kita fokuskan pada agama sebelum agama islam hadir.

Indonesia diapit oleh dua benua Asia dan Australia, dua Lautan Pasifik dan India menjadi peluang yang sangat besar bagi menyebarnya islalm agama-agama yang berasal dari luar. Selain itu, karena wilayah Indonesia yang strategis dari sudut pandanag geopolitik dan kandungan buminya kaya untuk menopang kehidupan manusia, akhirnya Indonesia menjadi incaran bangsa-bangsa lain yang bermula dari berbagai kepentingan seperti agama, ekonomi-perdagangan, kultur dan kemudia penjajahan. 

Telah disinggung sebelumnya bahwa agama yang berpengaruh kuat adalah agama hindu dan buddha. Bahkan pada masa kerajaan pun agama hindu dan buddha sangat berpengaruh pada masa peperangan antara Majapahit yang agamanya hindu dan mengalahkan Sriwijaya yang agamanya Buddha.

Islam bermula pada perdagangan, dimana para pedagang arab berdagang menawarkan dagangannya, lalu mendirikan serikat dagang dan bahkan sampai tinggal di Indonesia sambil menyebarkan agama Islam. 

Dari usaha dagang di pesisir, bermukim atau menetap di Indonesia, menyebarkan agama islam diperluas lagi dengan cara mengawinkan para anak pribumi dengan anak para pedagang arab yang melahirkan keturunan bergama islam. Selain itu juga, wali songo juga sebagai faktor menyebarnya islam di nusantara pada masanya.

 Walaupun agama islam menjadi agama mayoritas di Nusantara, gesekan yang terjadi kemudian dengan agama Kristen ternyata tidak banyak mengubah perimbangan itu. Tapi umumnya agama Islam tidak mau menyebut penguasaan itu dengan sebutan penjajahan. Adapun sistem penjajahan Muslim itu tidak kejam. Misalnya, tidak memaksa penduduknya untuk berpindah agamadan tidak mengusir mereka adalah soal lain. 

Disini dapat dilihat bahwa Islam sangat toleran dengan sesama umat manusia. Walaupun bersaing secara besar-besaran untuk mencapai puncak kejayaannya, Islam selalu toleran dengan sesamanya. Ini yang menjadikan keakuran sesama umat manusia untuk bersatu walaupun berbeda keyakinan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun