Mohon tunggu...
Bola Pilihan

Keberhasilan "Horny Philosphy" a la LvG

29 Februari 2016   01:47 Diperbarui: 29 Februari 2016   02:05 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Gambar: telegraph.co.uk"][/caption]We have to keep the ball better and we have to move the ball quicker – that's always what we have to do. Desire... it is a great word. I often use the word "horny" with my players.'

Dikutip dari Daily Mail, kalimat tersebutlah yang dikatakan van Gaal beberapa hari lalu sebelum skuatnya menjamu Midtjylland di pentas Liga Eropa. Kalimat tersebut membuat banyak media menyingkat filosofi sepakbola yang akan diterapkan van Gaal dengan "horny philosophy'. Dan siapa sangka hasilnya skor 5-1 tercipta di Old Trafford dengan Marcus Rashford menjadi bintangnya lewat catatan 2 gol. Hasil inipun meloloskan Manchester Unites ke 16 besar Liga Eropa. Tidak hanya itu, beberapa jam yang lalu, filosofi ala sang meneer berhasil menundukkan Arsenal dengan skor 3-2, dan lagi-lagi Rashford menjadi bintang dengan catatan 2 gol dan 1 assist.

Lalu, apakah sebenarnya maksud van Gaal dengan mengucapkan kalimat tersebut? Ya, van Gaal ingin para pemainnya bersemangat dan tetap lapar akan kemenangan meskipun mereka sedikit dirugikan dalam beberapa pertandingan karena cederanya banyak pemain senior. Cederanya Anthony Martial menjadi pukulan telak bagi Setan Merah karena dengan itu mereka jadi kehabisan stok striker. Hal ini memaksa van Gaal memanggil Marcus Rashford. Dan lewat kalimat penyemangatnya, van Gaal berhasil membuat skuatnya yang diisi beberapa pemain muda seperti Varela, Rashford, dan Lingard berhasil bermain kolektif. Skuat Setan Merah terpacu dengan kalimat van Gaal dan menerapkan filosofi itu sehingga permainan mereka tampak tak membosankan seperti sebelumnya. Manchester United berani bermain menyerang dan memberikan umpan-umpan silang ke tengah.Bahkan, Memphis Depay yang dianggap gagal menunjukkan permainan terbaiknya tampil apik di 2 pertandingan berkat filosofi baru van Gaal.

Marcus Rashford

Siapakah Marcus Rashford? Tampaknya ialah yang paling bisa menerapkan filosofi baru LvG dalam skuat Manchester United. Marcus Rashford, ialah mantan pemain Manchester United U-21 yang dipanggil ke tim utama Manchester United karena performa hebatnya. Bahkan Nicky Butt memberikan jabatan kapten untuknya di UEFA Yotuh League. Pemain berusia 18 tahun ini berposisi sama dengan Anthony Martial sehingga ia menjadi pilihan van Gaal di lini depan saat timnya krisis striker. Siapa sangka pemuda asli Manchester ini berhasil membayar kepercayaan van Gaal, menerapkan filosofinya dan mencetak 4 gol serta 1 assist dari 2 laga. Performa gemilang Rashford ini membuka harapan baru bagi Manchester United saat striker lain cedera.

Horny Philosophy vs Pemain Tim Inti

Filosofi van Gaal boleh saja berhasil karena banyak pemain inti cedera dan digantikan para pelapis yang sebagian merupakan pemain muda. Mereka berhasil menerapkan filosofi van Gaal dan bermain apik karena antusiasme. Namun pertanyaannya cukup sederhana, apakah filosofi ini akan tetap berhasil saat Rooney, Schweini, dan pemain lain yang biasa mengisi starting line up Setan Merah kembali dapat bermain? Saya rasa hal tersebut tergantung dari bagaimana sikap van Gaal pada tim inti. Maka, kita lihat saja, apakah sang meneer akan tetap melanjutkan filosofi gilanya yang tengah sukses atau kembali pada permainan lawas yang mengandalkan penguasaan bola.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun