Mohon tunggu...
Vicky Arselan
Vicky Arselan Mohon Tunggu... -

Tuang, jadikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menjemput Senja Kembali

16 Mei 2019   06:51 Diperbarui: 16 Mei 2019   07:32 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Air mata yang tumpah di cafe itu tidak pernah berbohong.

Tekad yang dikeluarkan tidak bergurau.

Keputusan yang dibuat sudah juga bulat.

Tegukan cokelat ke dalam tenggorokan begitu meyakinkan perkataannya.

Hingga lagi-lagi, jatuh air mata di pipinya.

Aku ingin menarik semua perkataanmu sebisa yang ku lalukan.

Untuk apa menyudahi semua? Dengan kisah yang sudah kita bangun hari demi hari?

Tapi kamu bilang, 'ini sudah cukup!'

Ini sama sekali tidak cukup, matahari di depan sana, kita belum melihat matahari!

Aku selalu di sampingmu, selalu di sela-sela jemarimu, mengisi kelonggaran itu!

Perjuanganku juga tidak bergurau.

Perjuanganku belum mati.

Kalau aku mati,

Akan ku suruh rohku untuk meneruskan perjuangan itu!

Sampai aku dapat memilikimu kembali.

Dengan raga yang tak lagi utuh, dengan jiwa yang tak lagi ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun