Mohon tunggu...
Nur Fadillatur.R.
Nur Fadillatur.R. Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

suksess.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Latar Belakang, Fungsi, dan Kedudukan Bahasa Indonesia

1 November 2020   02:01 Diperbarui: 1 November 2020   02:05 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

• Ejaan Soewandi/Repoeblik 1947

Huruf 'oe' menjadi 'u', seperti pada Soerabaja → Surabaya.

Bunyi hamzah dan bunyi sentak yang sebelumnya dinyatakan dengan (') ditulis dengan 'k', seperti pada kata-kata tak, pak, maklum, soerabaja.

Kata ulang boleh ditulis dengan angka ², seperti ubur², ber-lari², ber-lebih²-an.

Kata yang berawalan 'di-' dan kata depan 'di' keduanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan 'di' pada contoh disekolah, dipasar, tidak dibedakan dengan imbuhan 'di-' pada dijual, diminum.

• Kongres Malay II di Medan 1954

• Rancangan Ejaan Pembaharuan 1956

• Rancangan Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) 1961

• Rancangan Ejaan Lembaga Bahasa Kesusastraan (LBK) 1966

• Ejaan yang Disempurnakan 17 Agustus 1972

Ejaan ini siresmikan sesuai dengan putusan presiden No. 57, Tahun 1972.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun