Mohon tunggu...
Varhan AZ
Varhan AZ Mohon Tunggu... Auditor - Penyemangat

Beneficial #ActivistPreneur

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ambisi KKB Sengsarakan Warga Papua

16 November 2021   17:12 Diperbarui: 16 November 2021   17:22 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Varhan Abdul Aziz Sail Morotai 2012


Disclaimer : tulisan ini adalah pandangan saya yang telah dimuat di beberapa media nasional

Belangnya jiwa dan berulat hatinya teroris Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua semakin terbuka seiring berjalannya waktu. Demi ambisi akan kekuasaan, kelompok terror tersebut tak segan-segan mengorbankan apa pun, termasuk menyengsarakan warga masyarakat Papua.

Seiring bergulirnya waktu telah membuka kedok yang selama ini nyaman dipakai gerombolan teroris KKB, yakni perjuangan untuk menegakkan hak-hak asasi warga Papua. Namun alih-alih perjuangan menegakkan hak asasi yang berlandaskan kepedulian akan nasib warga Papua, realitasnya apa yang KKB lakukan justru membuat rakyat Papua makin sengsara.

Sebenarnya bukti sudah menggunung bahwa KKB hanya memperjuangkan ambisi politik mereka sendiri untuk mengambil alih kekuasaan dan menjadi penguasa. Tidak hanya tega membunuhi rakyat dan para tokoh masyarakat Papua, teroris KKB bahkan sampai hati menembak mati guru-guru, tokoh yang berperan membebaskan masyarakat Papua dari keterbelakangan dan buta huruf, seperti yang mereka lakukan April lalu.

Lihat saja kelakuan mereka, Apakah menembak mati Oktovianus Rayo dan Yonatan Randen, para guru honorer di SD Impres Beoga, yang tengah berjuang membebaskan warga Papua dari buta huruf itu perjuangan? Apakah membakari sekolah, menembaki klinik dan membumihanguskan rumah-rumah warga itu perjuangan? Tentu saja bukan.

Yang terjadi, di bulan April saja teroris KKB bahkan tega menutup rapat-rapat peluang kemajuan bagi anak-anak muda Papua. Mereka membakar enam ruang kelas SMP, satu ruang laboratorium, satu ruangan perpustakaan, yang selama ini menjadi tempat belajar anak-anak muda Papua. Belum lagi yang mereka lakukan sebelum dan sesudah peristiwa itu. Apa yang mereka katakan sebagai perjuangan demi warga Papua itu terbukti hanya omong kosong melihat apa yang mereka lakukan di lapangan yang justru menyengsarakan rakyat.

Sejauh ini, gerombolan teroris KSB memang telah melakukan tindakan-tindakan melawan hukum yang tergolong aksi terorisme. Mulai dari penculikan, pembunuhan kepada warga sipil dan aparat keamanan, hingga melakukan pembajakan pesawat sipil yang sudah tidak bisa ditoleransi.

Lalu tanpa rasa malu mereka menyebut diri sebagai pejuang, alih-alih pengacau keamanan yang mengambil untung dari suasana kacau. Padahal warga Papua tahu pasti bahwa KKB adalah organisasi terror dan kejahatan yang berlindung di balik topeng pejuang kemerdekaan.

Sekarang kita dapat melihat bagaimana pemerintah RI yang selalu dikambinghitamkan kelompok teroris KKB, justru terus memberikan bukti kepedulian dan kecintaan akan Papua, bagian integral dari NKRI. Tidak hanya terus membangun Papua dan warganya melalui dana-dana Otonomi Khusus (Otsus), berbagai bukti nyata komitmen kecintaan akan Papua terus ditunjukkan pemerintah.

Bukti paling mutakhir adalah penyelenggaraan PON XX Papua yang terselenggara sukses Oktober lalu, yang menjadi bukti kuatnya sinergi antara pemerintah pusat, Pemprov Papua dan Pemda/Pemkot, serta partisipasi aktif warga masyararakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun