Mohon tunggu...
Varel Pataheldra
Varel Pataheldra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

MAHASISWA TIM II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ini Dia Cara Mahasiswa KKN UNDIP Tangkis Bencana Tanah Longsor!

9 Agustus 2022   23:09 Diperbarui: 10 Agustus 2022   00:04 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (23/07) - Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. 

Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.

Hal serupa juga terjadi di Kelurahan Lempongsari salah satunya di RW 01 dan RW 03. Pada hari Selasa (23/02/2021) pukul 17:00 WIB terjadi Talud Longsor yang menimpang belakang rumah salah satu warga Lempongsari I RT 01 RW 03 Lempongsari, Gajahmungkur. Talud longsor disebabkan karena curah hujan yang tinggi sehingga tanah longsor sepanjang 6 meter dan tinggi 8 meter. 

Melihat dari kejadian tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ingin melakukan suatu kegiatan terhadap bahaya tanah longsor di Kelurahan Lempongsari Kecamatan Gajah Mungkur tepatnya di RW 01 dan RW 03 sebagai salah satu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat di Kelurahan Lempongsari. 

Maka dari itu mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro yang terdiri dari  Azkya Falabiba, Iyonita Audia, Izatul Mufida dan M Varel Pataheldra menmciptakan suatu program kerja yang bertemakan, "Mitigasi Bencana Terhadap Tanah Longsor".

Dengan melakukan survei langsung pada lokasi terjadinya tanah longsor, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melakukan program penanaman vegetasi pencegah tanah longsor, yaitu menanam pohon Alpukat dan Nangka. Hal ini dilakukan di dekat lerang yang miring, karena Pohon Alpukat dan Nangka memiliki daya tahan akar yang kuat sehingga sangat efektif untuk mencegah kelongsoran. 

Selain itu mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro juga membuat peta rawan longsor yang mengacu pada kondisi tanah dan curah hujan setempat agar warga Lempongsari mengetahui kawasan mana saja yang dapat berpotensi terjadinya longsor .

 Serta memberi poster Mitigasi Bencana Tanah Longsor yang masing-masing akan dipasang pada tiap Pos Kampling di RW 01 dan RW 03 sebagai media agar warga setempat lebih memahami bahaya tanah longsor dan penanggulangannya.

dokpri
dokpri

Walaupun tidak 100% dapat menghentikan bencana tanah longsor, dapat diharapkan masyarakat Kelurahan Lempongsari di RW 01 dan RW 03 menjadi lebih mengerti dan paham akan bahaya dari tanah longsor serta dapat mengaplikasikan Mitigasi Bencana Tanah Longsor yang telah diberikan oleh KKN TIM II Universitas Diponegoro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun